SOLOPOS.COM - Tim Medis RSUP Dr Sardjito Retno Palupi saat konferensi pers terkait update kasus gangguan ginjal akut di Gedung Diklat RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, Selasa. (ANTARA/Luqman Hakim)

Solopos.com, JOGJA — Empat orang anak yang merupakan pasien gangguan ginjal akut dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Empat anak itu kemudian diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.

Di RSUP Dr Sardjito sebelumnya ada 13 pasien gagal ginjal akut. Kemudian empat pasien dinyatakan sembuh dan menjalani rawat jalan.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Pakar nefrologi RSUP Dr Sardjito, Retno Palupi, mengatakan empat anak itu dua di antaranya berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dengan usia dua tahun dan enam setengah tahun. Sedangkan dua anak lainnya berasal dari Jawa Tengah dengan usia 13 tahun dan satu tahun.

Retno menyampaikan tiga dari empat anak itu sudah dinyatakan bebas dari hemodealisis atau terapi cuci darah dan satu anak dengan usia 13 tahun masih harus menjalani cuci darah.

“Fungsi ginjal sudah membaik artinya sudah normal atau mendekati normal, misal normalnya 90, dia 89. Kemudian yang satu pasien masih harus kami monitor dengan cuci darah,” kata dia, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga: Dramatis! Evakuasi Sopir yang Terjepit di Kabin Truk Ringsek Butuh Waktu 1 Jam

Dia menyampaikan hingga saat ini tidak ada penambahan kasus gagal ginjal akut yang ditangani RSUP Dr Sardjito.

Dari 13 pasien gagal ginjal akut yang tercatat sejak Januari 2022 hingga Oktober 2022, tujuh dinyatakan meninggal dunia, empat sembuh, dan dua lainnya masih menjalani rawat inap.

Dari tujuh yang meninggal, kata Retno, satu di antaranya dinyatakan keluar dari kategori kasus gagal ginjal akut progresif atipikal karena diketahui memiliki riwayat penyakit lain.

“Sedangkan dua anak yang masih menjalani rawat inap sudah tidak lagi di ruang perawatan intensif, saat ini sudah dirawat di ruang perawatan biasa,” kata dia.

Baca Juga: Dipicu Saling Ejek, Seorang Pria Bacok 2 Pelajar Menggunakan Celurit di Jogja

Sementara itu, anggota tim medis dari Divisi Nefrologi Anak RSUP Dr Sardjito dr. Kristia Hermawan mengatakan seluruh pasien anak penderita gagal ginjal akut di RSUP Dr Sardjito belum ada yang menggunakan obat antidotum Fomepizole dari Kemenkes.

“Pasien yang kami rawat kemarin maupun yang rawat jalan tidak ada yang mendapatkan obat Fomepizole yang disampaikan Pak Menkes karena memang belum sampai ke kami,” ujar dia.

Menurut dia, penanganan medis yang dilakukan seluruhnya berupa pengobatan suportif hingga tindakan terapi pengganti ginjal berupa dialisis bagi pasien yang terindikasi.

Metode dialisis yang dilakukan, kata dia, dapat berupa hemodialisis yaitu cuci darah dengan mesin atau peritoneal dialisis yaitu cuci darah dengan pemasangan selang pada rongga perut yang dapat dikerjakan tanpa mesin.

Baca Juga: Ini Deretan Tempat Wisata yang Lokasinya Dekat dari Obelix Village Jogja

Ketua Cabang Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DIY Tunjung Wibowo meminta masyarakat tenang menyikapi kasus gangguan ginjal akut meski tetap meningkatkan kewaspadaan.

“Orang tua diharapkan waspada terutama yang memiliki anak di bawah usia enam tahun yang mengalami penurunan volume atau frekuensi urine atau tidak ada urine, baik dengan atau tanpa gejala demam dan atau diare,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya