SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Puluhan pasang mata tertuju pada aksi delapan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tengah membawakan tari Angguk. Perpaduan gerak mereka terlihat serasi dengan alunan musik.

Awalnya, tak ada yang luar biasa dari tarian ini. Sepintas, tarian yang dibawakan seperti yang biasa kerap dipentaskan. Namun, yang membuat seluruh penonton heran saat pembawa acara menyebutkan delapan penari yang membawakan tari Angguk merupakan penyandang tuna rungu. Sulit dibayangkan, orang dengan keterbatasan pendengaran, bisa mengikuti gerak tubuh sesuai irama musik.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Hanya kesabaran, keuletan dan kemauan yang mendorong anak-anak itu bisa membawakan tarian dengan sempurna. Pertunjukan tari di SLB Negeri 1 Kulonprogo ini seolah menegaskan, keterbatasan fungsi tubuh bukan berarti keterbatasan kesempatan berprestasi.

“Tarian Angguk sudah dipertunjukkan pada kegiatan antar sekolah tingkat kabupaten,” kata seorang staf pengajar, Sri Muryati, pada peresmian SLB Negeri 1 Kulonprogo, akhir pekan lalu.

Ia mengatakan, para siswa yang membawakan tari Angguk telah belajar menari sejak dari  bangku kelas tiga sekolah dasar hingga kini menginjak kelas tujuh. Selama itulah gerakan mereka semakin terasah.

Menurut dia, mengajar tari bagi penyandang tuna rungu harus mengandalkan hati dan perasan untuk berkomunikasi. Metode pengajarannya sangat sederhana, namun mudah dimengerti.

Selain menggunakan bahasa isyarat, metode mengajar juga menggunakan bedug untuk memberi ketukan-ketukan pada setiap pergantian gerakan. “Meski mereka tidak bisa mendengar, namun suara bedug dapat merangsang vibrant kulit mereka kemudian dialirkan ke hati,” katanya menjelaskan.

Keasyikan menari ini juga yang mendorong Wiwik Haryati (14), seorang siswa SLB bercitacita  ingin menjadi penari kelak. “Jika diperbolehkan, saya ingin terus menari hingga nanti saya besar,” katanya melalui bahasa isyarat yang diterjemahkan oleh guru pembimbingnya, Theresia  Mardiyati. (Victor Mahrizal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya