Tarot Sebagai Alternatif Media Konseling

Tarot tidak berbau klenik tetapi justru memotivasi orang

Harianjogja.com, SLEMAN — Peramalan menggunakan kartu tidak selalu berhubungan dengan hal gaib. Seorang perempuan ahli membaca ramalan menggunakan kartu Tarot, Retno Yuniati Kusumaningtyas atau yang akrab disapa Bunda Ry, ingin meluruskan hal itu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Ramalan Tarot itu bukan berbau klenik,” katanya pada Harianjogja.com saat mengisi stan perayaan Imlek di Hartono Mall, belum lama ini.

Menurutnya tarot justru bisa membaca psikologi orang melalui media gambar-gambar yang muncul dari kartu tersebut. Tarot sendiri merupakan kelompok kartu berjumlah 78 lembar yang berupa gambar penuh simbol dan pada umumnya digunakan untuk kepentingan spiritual atau ramalan nasib.

Secara alam bawah sadar, katanya, saat orang memilih satu kartu tarot, hal itu sudah menggambarkan karakter orang tersebut. Hal itu semakin memudahkannya untuk membaca ramalan hidup orang yang bersangkutan.

“Orang hidup itu sudah ada polanya kalau kita bisa memahami,” katanya.

Ia juga melihat, selama ini orang masih menganggap ramalan sebagai harga mati. Baginya, tarot hanya menjadi alternatif media konseling, prediksi, potensi, analisa masalah, dan solusi, bukan harga mati dan konsep takdir. Pihaknya mengatakan, jika dari hasil kartu Tarot terbaca negatif, jadikanlah hal itu menjadi peringatan. Sementara jika positif, bisa menjadi motivasi.

Secara alam bawah sadar, katanya, hidup manusia sudah penuh dengan ramalan. “Misal kalau lihat mendung, berpikirnya sudah hujan. Padahal belum tentu juga,” ujarnya.

Menurutnya Tarot justru menjadi motivasi untuk lebih mengenali diri. Bagi sebagian kaum spiritualis, Tarot dipergunakan sebagai media meditasi kontemplasi, media divinasi atau ramalan dan media yang berfungsi selayaknya peta perjalanan jiwa bagi pengembara spiritual.