TAWURAN WARGA : Polres Sleman Siap Menjadi Mediator

ilustrasi

Harian Jogja.com, SLEMAN—Polres Sleman siap memediasi kelompok pemuda Dusun Kadirojo, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, dengan ormas Pemuda Pancasila (PP). Kedua kelompok warga ini sempat terlibat bentrok, Sabtu (31/8/2013) dinihari.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Dalam bentrokan yang terjadi, belasan oranbg terluka, serta sejumlah kendaraan rusak. Pertikaian ini sendiri berawal saat ormas Pemuda Pancasila menggelar syawalan dengan menggelar pentas musik dangdut, Jumat (30/8/2013) malam.

Kegiatan ini berlangsung tepat di depan rumah Ketua Pemuda Pancasila, Farid Jayen Soepardjan, di Jalan Candi Sambisari Km 2 No.234 Dusun Kadirojo, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman. Diduga karena salah paham, kedua kelompok massa terlibat perselisihan.

Kasat Intelkam Polres Sleman, AKP Danang Wibowo, menjelaskan Polres Sleman siap memfasilitasi kedua pihak dalam upaya perdamaian. Kendati demikian hingga Minggu (1/9/2013), belum ada kesepakatan waktu terkait pertemuan itu.

Polres Sleman, kata Danang, sudah mempersiapkan tempat tetapi belum mendapatkan pemberitahuan kepastian waktu mediasi.

Pada Sabtu sore, perwakilan kedua massa sudah bertemu di Polres Sleman. Namun pertemuan itu baru membahas seputar rencana mediasi dan belum mengarah pada materi. Salah satu rencana materi mediasi yakni membuat kesepakatan damai, serta mendata dampak kerusakan akibat bentrok.

“Waktu pertemuan perwakilan itu baru membahas rencana mediasi, kebetulan yang datang ada lima dan tujuh orang,” ungkap Danang kepada Harian Jogja.com, Minggu (1/9).

Camat Kalasan, Syamsul Bakri, mengimbau kepada kedua kelompok massa untuk menahan diri, dan tidak terpancing emosi. Dia juga meminta tokoh masyarakat dan pimpinan ormas lebih bijak dalam menyikapi persoalan yang terjadi.

“Harus saling menghormati, intinya menjalin komunikasi dan pedulia dengan semua pihak,” ungkap dia.