SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Harianjogja.com, JOGJA—Industri perhotelan akan melakukan audit energi untuk mengantisipasi membengkaknya biaya produksi karena awal Oktober ini Tarif Dasar Listrik (TDL) akan kembali naik.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Istidjab M Danunegoro mengatakan, kenaikan TDL bulan ini diharapkan menjadi yang terakhir. Pasalnya, tiga kali kenaikan sebelumnya telah mengurangi keuntungan industri perhotelan.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

“Kami harap ini yang terakhir. Karena makin lama keuntungan kami berkurang lima persen sampai sepuluh persen,” ujar Istidjab, Senin (30/9/2013).

Rencananya pemerintah menaikkan tarif listrik hingga 15% pada 2013. Kenaikan ini dilakukan secara bertahap untuk memperingan masyarakat dan sejumlah pelaku industri.

Sepanjang kenaikan TDL, industri perhotelan terus melakukan penghematan energi. Istidjab mengungkapkan, kenaikan kali ini akan disikapi dengan penghematan energi melalui audit energi.

“Sudah saatnya kami pelaku perhotelan melakukan audit energi. Misalnya pada genset, penampungan energi dan beberapa fasilitas yang memerlukan energi listrik lainnya,” papar Istidjab.

General Manager Hotel Grand Quality Jogja ini juga mengungkapkan, selama ini upaya yang dilakukan oleh para pelaku perhotelan adalah dengan memaksimalkan sumber daya energi yang diperlukan hotel.

Antara lain memaksimalkan alat penghemat energi, memaksimalkan penggunaan air conditioner (AC) hingga mematikan lampu atau listrik pada fasilitas yang tidak dipergunakan.

Istidjab menambahkan, selama ini upaya pemaksimalan energi listrik belum dapat memberikan hasil yang maksimal. Kebutuhan listrik pada industri ini setidaknya mencapai 15% sampai 20% termasuk penggunaan energi gas.

“Kami memaksimalkan dengan baik penggunaan listrik. Tapi kalau harus menaikkan tarif hotel, kenaikannya antara lima persen sampai sepuluh persen. Kalau saat ini naik sepertinya tidak mungkin, karena memasuki masa sepi, ditambah kue semakin banyak yang harus dibagi karena makin banyaknya hotel,” terang Istidjab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya