SOLOPOS.COM - Ilustrasi kesehatan ginjal. (Freepik.com)

Solopos.com, JOGJA — Dunia kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah diselimuti misteri menyusul kasus meninggalnya lima anak akibat gagal ginjal atau gangguan ginjal akut (acute kidney injury). Sebelum mengalami kematian, anak-anak ini mengalami gejala demam, batuk, pilek disertai penurunan volume urine.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastuti, menjelaskan sepanjang tahun 2022 ini sudah ada 13 kasus ginjal akut pada anak di wilayahnya. Ke-13 anak itu terdiri dari delapan anak berusia di bawah lima tahun dan lima anak berusia enam hingga 13 tahun.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Dari 13 anak di DIY yang menderita gangguan ginjal akut atau gagal ginjal itu, lima di antaranya meninggal dunia. Sedangkan yang masih dirawat di RSUP dr. Sardjito ada enam anak, dan dua anak lainnya sudah dinyatakan sembuh.

“Dari lima anak yang meninggal itu, empat anak balita, kemudian satu anak usia 10 tahun satu bulan,” kata Pembajun, Selasa (18/10/2022).

Dari kasus anak yang meninggal dunia di DIY akibat gangguan ginjal akut atau gagal ginjal itu, terdapat kasus komplikasi dengan Covid-19 dan dua kasus komplikasi dengan organ tubuh lain seperti jantung atau fungsi lain. Selain itu ada dua anak yang meninggal dunia di PICU (pediatric intensive care unit) rumah sakit. Kondisi itu menunjukkan indikator penanganan darurat pada anak. Selain itu, tiga anak telat dibawa ke rumah sakit karena orang tua mereka menganggap gejala yang diperlihatkan anak-anak biasa saja.

Baca juga: Hitung UMK 2023, Dinsosnakertrans Kota Jogja Tunggu Survei BPS

“Awalnya biasa tetapi makin banyak, akhirnya jadi satu KLB, kasus yang tidak biasa. Kebanyakan memang tidak diketahui etiologi atau penyebabnya. IDAI [Ikatan Dokter Anak Indonesia] juga sedang mengevaluasi ini,” ujar Kadinkes DIY itu.

Ia menambahkan sejumlah gejala dari penyakit ginjal akut ini di antaranya demam, batuk pilek, mual atau muntah pada anak. Kemudian pada hari ketiga hingga kelima, volume urine pada anak tersebut mulai menurun, urine berwarna keruh. Bahkan ada beberapa anak yang tidak bisa mengeluarkan urine.

“Urine sangat sedikit, karena tidak ada yang bisa dikeluarkan. Ketika sudah seperti ini harus diwaspadai, jangan-jangan ginjal tidak bisa berfungsi dengan baik, maka harus segera dibawa ke fasyankes [fasilitas pelayanan kesehatan] secepatnya,” katanya.

Baca juga: Meledak Lagi! Kasus Covid-19 DIY Tambah 2.721 Orang, 16 Meninggal Dunia

Meski demikian, masyarakat tidak perlu khawatir atau panik berlebihan dalam merespons kondisi ini. Dia meminta masyarakat agar tetap mewaspadai penularan Covid-19 dengan tetap menjaga prokes menyusul adanya kasus yang disebabkan komplikasi virus corona.

“Selanjutnya harus mematuhi PHBS [perilaku hidup bersih dan sehat],” katanya.

Sebanyak 10 dari 13 kasus gangguan ginjal akut atau gagal ginjal yang terungkap di DIY tidak diketahui penyebabnya. Kasus ini sedang diteliti para pakar dari IDAI dan Kementerian kesehatan.

Menurut Pembajun, banyak pihak yang masih kebingungan karena anak yang terkena tidak memiliki catatan gagal ginjal. “Makanya sering disebut ini misterius karena tidak diketahui penyebabnya. Ini gagal ginjal tapi tidak diketahui penyebabnya,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Misterius! 5 Anak di DIY Meninggal Dunia akibat Gagal Ginjal Akut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya