SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Teknologi nuklir Indonesia yang dihasilkan Batan belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Harianjogja.com, JOGJA – Hasil penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dalam bidang kesehatan dan pertanian berbasis teknologi nuklir dinilai belum dimanfaatkan secara optimal.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

“Selama ini Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) telah banyak mengeluarkan hasil penelitian. Namun, pemanfaatan hasil penelitian itu di lapangan belum optimal,” kata Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto, Senin (9/2/2015) di sela-sela seminar dan lokakarya Forum for Nuclear Cooperation in Asia (FNCA).

Guna menyelesaikan masalah ini, Batan terus melakukan pembicaraan dengan Kementerian Pertanian. Kerja sama ini, tambahnya, untuk hilirisasi hasil penelitian.

Deputi Teknologi Energi Nuklir Batan Anhar Riza Antariksawan mengatakan Batan sebenarnya dapat berhubungan langsung dengan kalangan industri untuk mempercepat hilirisasi.

“Namun, ada kendala aturan yang belum memungkinkan. Sampai saat ini, kami masih menanti aturan soal royalti hasil penelitian dari Kementerian Keuangan,” katanya.

Seminar dan lokakarya FNCA yang berlangsung hingga 12 Februari 2015 itu diikuti delegasi dari delapan negara, yakni Bangladesh, Malaysia, Filipina, Kazakhstan, Thailand, Vietnam, Jepang, dan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya