SOLOPOS.COM - Bilal Madukoro menunjukkan punggungnya yang telah diberi tulisan kampanye antinarkoba saat mengikuti Gowes Kampanye Anti Narkoba Long Trip Jogja-Malang sejauh 340 Km, di Balai Desa Condongcatur, Depok, Kamis (15/2/2018). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Bilal merupakan mantan pengguna narkoba.

Harianjogja.com, SLEMAN–Kampanye antinarkoba dapat dilakukan berbagai macam cara. Seperti apa yang dilakukan seorang pria asal Bangutapan Bantul, Bilal Madukoro yang berkampaye anti narkoba dengan bersepeda sambil telanjang dada.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Bilal, 49, ikut dalam rombongan Gowes Kampanye Anti Narkoba Long Trip Jogja-Malang sejauh 340 Km, Kamis (15/2/2018). Memulai start dari Balai Desa Condongcatur dia membekali diri dengan peralatan lengkap bersepeda mulai dari helm, kaca mata, sepatu dan perlengkapan kemanan lain. Namun dia tidak mengenakan kaos, pungungnya diberi tulisan “Jogja istimewa tanpa narkoba. Jaga kerukunan beragama”.

Aksi kampaye antinarkoba dengan tulisan di punggung itu bukan tanpa alasan. Setelah 10 tahun hidup bersama narkoba membuat kacau hidupnya, kini ia ingin mengajak masyarakat untuk meninggalkan narkoba. Dia tidak ingin semakin banyak orang mengalami kehidupan pahit seperti dirinya akibat kecanduan narkoba.

Bilal mengaku dua kali rumah tangganya gagal akibat pengaruh buruk narkoba. Hingga akhirnya dia menemukan tambatan hati yang sesungguhnya yaitu Miatun. Tidak hanya sekadar teman hidup, Miatun ini juga mampu membuat Bilal lepas dari jeratan narkoba. “Istri saya menyemangati, dulu istri saya suaminya [yang dulu] tewas karena narkoba,” kata dia Kamis lalu.

Menjadi seorang mantan pecandu narkoba membuat Bilal peduli kepada sesama. Dia merasa perlu berperan mencegah peredaran narkoba, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengampanyekan bahaya narkoba dengan besepeda. Mengayuh sepeda menjadi media Bilal untuk melupakan narkoba. Perhatiannya teralihkan, hingga akhirnya dua tahun terakhir ini ia berhenti mengonsumsi narkoba dan miras.

Lebih lanjut Bilal menjelaskan melalui tulisan yang ada di punggung dan bagian tubuhnya yang lain, dia berharap mendapatkan perhatian orang lain dan pesan kampanyenya dapat tersampaikan.”Enggak pakai baju biar menginspirasi orang-orang. Oh ini yang pakai narkoba selama 10 tahun bisa sembuh,” ujarnya.

Sementara itu, Reno Candra Sangaji, Kepala Desa Condongcatur yang juga turut gowes ke Malang mengatakan kegiatan ini diinisiasi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) baik provinsi maupun kabupaten. Nantinya rombongan akan mengayuh sepeda sejauh 95 Km sampai Sragen dan bermalam di sana bersama. Kemudian pada Jumat (16/2/2018) pagi, rombongan akan menuju alun-alun Nganjuk dan kampanye anti narkoba di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya