Jogja
Jumat, 14 Januari 2022 - 16:42 WIB

Tempat Bercinta Panembahan Senopati & Nyi Roro Kidul di Parangkusumo

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Batu cinta yang menjadi tempat bertemu Panembahan Senopati dengan Nyi Roro Kidul di Pantai Parangkusumo, Bantul. (Facebook)

Solopos.com, BANTUL — Objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DIY, yang berjarak sekitar 30 km dari pusat Kota Jogja menyimpan kisah misteri antara Raja Mataram, Panembahan Senopati, dan Ratu Laut Selatan alias Nyi Roro Kidul.

Konon pada zaman dulu, Danang Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati, bertapa di tepi pantai agar hajatnya menjadi Raja Mataram terkabul. Dia kemudian didatangi sosok Ratu Laut Selatan yang mau membantu mewujudkan keinginannya.

Advertisement

Dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (14/1/2022), semedi yang dilakukan Danang Sutawijaya membuat air laut bergejolak. Ombak tersebut menimbulkan hawa panas yang membuat Ratu Laut Kidul keluar dari istananya.

Baca juga: Ini Lokasi Gerbang Istana Ratu Kidul di Pantai Parangkusumo Jogja

Di tepi Pantain Parangkusumo, Nyi Roro Kidul bertemu dengan lelaki gagah yang bersemedi. Dia lantas menanyakan keinginan Danang Sutawijaya dan berniat membantunya.

Advertisement

Kala itu Nyi Roro Kidul mengajukan syarat agar Danang Sutawijaya dan keturunannya yang menjadi Raja Mataram harus bersedia menjadi suaminya. Keduanya pun menyepakati perjanjian tersebut.

Pertemuan Panembahan Senopati dengan Nyi Roro Kidul itu terjadi di batu karang yang kini dikenal dengan nama Sela Gilang Parangkusumo. Batu yang dijuluki sebagai batu cinta itu berada di kompleks Cepuri Parangkusumo yang dianggap sebagai gerbang menutu Keraton Laut Kidul.

Baca juga: Ular Besar dan Misteri Kematian Raden Rangga Putra Panembahan Senopati

Advertisement

Kisah misteri tersebut memunculkan anggapan bahwa Pantai Parangkusumo adalah Keraton Laut Kidul. Sampai saat ini pihak Keraton Jogja masih rutin menggelar acara Labuhan untuk Ratu Kidul.

Selain itu, banyak orang yang datang ke sana untuk berziarah dan bertapa, khususnya pada malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif