SOLOPOS.COM - Ilustrasi--Insentif. (dok)

insentif ilustrasi

GUNUNGKIDUL—Forum Honorer Indonesia (FHI) perwakilan Gunungkidul berharap dana insentif untuk pegawai dan guru tidak tetap (PTT/GTT) segera dicairkan.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

FHI Gunungkidul berharap tidak ada kesenjangan antara PTT/GTT dengan pegawai dan guru tetap yayasan (PTY/GTY).

Ketua FHI Gunungkidul, Supriyono mengatakan, GTT/PTT yang sudah menandatangi Surat Pertanggungjawaban (SPJ) terkait insentif dan diserahkan ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul agar mendapat dana tersebut.

“Ya sudah menandatangani SPJ agar mendapat dana itu. Supaya tidak ada gejolak dari bawah,” kata Supriyono kepada wartawan di gedung Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Senin (14/5).

Siang itu FHI bertemu Kepala Disdikpora Sudodo membahas persoalan dana insentif. Menurut Supriyono, pada 2010 guru dan pegawai swasta dan negeri mendapat dana insentif yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Gunungkidul. Pada 2011, ujarnya, guru dan pegawai negeri tidak mendapat dana insentif dari APBD Gunungkidul.

Persoalan ini bermula dari surat yang dikeluarkan Disdikpora bertanggal 3 Mei 2012 bernomor 800/1320/2012 yang ditujukan untuk Kepala Unit Pelaksana Teknis TK dan SD, Kepala SMP, SMA, SMK perihal subsidi insentif tahun 2012.

Surat itu menerangkan jika pembayaran insentif dapat dilaksanakan di Sub Bagian Kepegawaian Disdikpora Kamis (10/5). Namun, Disdikpora membatalkan secara sepihak tanpa memberi informasi kepada perwakilan GTT/PTT yang datang ke Wonosari untuk mengambil dana insentif itu. Sejumlah perwakilan GTT/PTT/GTY/PTY melakukan protes.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya