Jogja
Jumat, 23 Januari 2015 - 00:20 WIB

TENAGA KERJA : 400 Orang Dikirim ke Perusahaan di Batam

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

Tenaga kerja, sebanyak 400 orang dikirim ke perusahaan di Batam.

Harianjogja.com, BANTUL– Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul setiap tahun mengirim dan menempatkan tenaga kerja Antar Kerja Antar Daerah sekitar 400 orang ke berbagai perusahaan di Batam.

Advertisement

“Setiap tahun kami bisa mengirimkan sekitar 400 tenaga kerja Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), namun kalau targetnya bisa mengirimkan sebanyak-banyaknya,” kata kepala Disnakertransm Bantul, Susanto di Bantul, Kamis (22/1/2015).

Menurut dia, pengiriman tenaga kerja AKAD ke perusahaan Batam juga berdasarkan permintaan perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan.

Advertisement

Menurut dia, pengiriman tenaga kerja AKAD ke perusahaan Batam juga berdasarkan permintaan perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan.

Selama ini, katanya, minat tenaga kerja dari Bantul lebih dominan ke berbagai perusahaan di Batam.

“Tujuan penempatan AKAD dari Bantul ke perusahaan-perusahaan Batam, untuk awal Januari lalu sudah ada pengiriman berjumlah 10 orang dan rencananya akhir Januari nanti juga ada agenda penempatan,” katanya.

Advertisement

“Sebagian besar perusahaan di Batam tidak menerima tenaga kerja yang sudah pernah bekerja di sana, melainkan yang masih baru atau ‘fresh graduate’, karena biasanya tenaga kerja yang mempunyai pengalaman sulit diatur,” katanya.

Meski demikian, kata dia, tenaga kerja yang sudah berpengalaman biasanya langsung ditawari perusahaan untuk diperpanjang kontrak kerjanya ketika sudah habis, sehingga yang dikirimkan dinas mayoritas tenaga kerja baru berusia maksimal 22 tahun.

“Perusahaan punya pertimbangan mempekerjakan tenaga kerja baru, misalnya kalau sudah pernah bekerja di sana misinya juga pasti lain, perusahaan juga teliti dalam seleksi tenaga kerja, kalau mau menikah juga jadi pengamatan,” katanya.

Advertisement

Susanto juga mengatakan tenaga kerja AKAD yang dikirimkan untuk penempatan di perusahaan luar daerah, mayoritas lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) atau sederajat yang sudah tidak bisa meneruskan pendidikan ke jenjang berikutnya.

“Setiap hari, tenaga kerja yang mendaftar untuk mengikuti tes masuk ke perusahaan Batam melalui dinas cukup banyak, setiap bulan setidaknya ada sekitar seratus tenaga kerja yang mengikuti tes,” katanya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif