Tenaga kerja Indonesia terus menjadi perhatian pemerintah. Salahsatu upaya yang dilakukan untuk melindungi TKI dengan mengirimkan SMS Blast ke 4,3 juta WNI di Luar Negeri
Harianjogja.com, JOGJA-Sebanyak 4,3 juta Warga Negara Indonesia (WNI) diperkirakan berada di luar negeri. Dari jumlah tersebut, sebagian di antaranya merupakan pekerja migran dan tengah menghadapi masalah.
Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027
Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari menilai masalah tersebut tidak lepas dari persoalan pengiriman TKI secara ilegal. Sebagai langkah inovasi pemberian perlindungan terhadap WNI, Kemenlu membuka layanan sms blast untuk memberikan informasi dan nomor kontak perwakilan indonesia (KBRI/KJRI) bekerja sama dengan penyedia jasa telepon selular.
“Minggu lalu, ada seorang WNI hilang dan lepas dari rombongan di satu negara, namun akhirnya bisa diselamatkan dengan sms blast,” kata Retno dalam Orasi Ilmiah Perkembangan dan Dinamika Politik Luar Negeri Indonesia dalam rangka Upacara Dies Natalis ke-69 Fakultas Hukum UGM, Selasa (17/2/2015).
Menurut dia, pemerintah berkewajiban memberi perlindungan dan pendampingan hukum bagi WNI yang menghadapi permasalahan hukum di luar negeri. Meski begitu, pemerintah juga mengingatkan agar WNI menghormati hukum yang berlaku di negara lain.
“Tidak mungkin bagi pemerintah untuk mengintervensi sistem hukum yang beraku di negara lain,” tegas Retno.
Dalam pidato orasi ilmiahnya, Retno menyampaikan Indonesia kini telah menjalin hubungan diplomatik dengan 186 dari 193 negara angggota PBB dengan 18 kemitraan strategis. Tahun 2015 ini, Indonesia bahkan menjadi tuan rumah peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika dan 10 tahun New Asia Africa Strategic Partnership.
Partisipasi aktif Indonesia dalam kegiatan pemeliharaan perdamaian dunia, kata Retno, terus ditingkatkan. Saat ini tidak kurang 1.881 personel Indonesia tergabung dalam pasukan perdamaian PBB. Kontribusi ini, menempatkan Indonesia di urutan 16 dari 122 negara.
“Ke depan jumlah pasukan perdamaian ini akan terus ditingkatkan hingga 4.000 personel pada tahun 2019,” kata dia.