SOLOPOS.COM - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X saat acara Peresmiaan Pemanfaatan Sarana Air Minum Program Pamsimas II se Kabupaten Bantul, di Dusun Kersan, Triwidadi, Pajangan, Bantul, Senin (21/3/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Pariwisata telah menjadi prioritas pengembangan perekonomian di DIY.

Harianjogja.com, SLEMAN-Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X khawatir jika profesi-profesi yang berhubungan dengan pariwisata dikerjakan oleh tenaga kerja asing.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Untuk mengantisipasi persaingan pasar tenaga kerja perlu digalakkan pendidikan vokasi yang siap kerja dan memiliki sertifikasi profesi.

Harapannya profesi-profesi dalam bidang kepariwisataan tetap terisi oleh tenaga kerja lokal. “Jangan sampai kita enggak punya sertifikat lalu yang kerja, mereka yang punya sertifikat dari Tiongkok semua,” kata Sultan ketika memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Ambarukmo (STIPRAM) di Hotel Sahid Raya Babarsari, Sleman, Senin (8/8/2016).

Sultan mengatakan bahwa pariwisata telah menjadi prioritas pengembangan perekonomian. Sehingga pariwisata harus digarap secara serius. Caranya dengan dikelola secara berkelanjutan, menjaga keseimbangan lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya masyarakat setempat. Sultan mengatakan semua pihak harus mau berfikir jangka panjang dalam megembangkan industri pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya