SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

JOGJA—Klinik kesehatan Pasar beringharjo yang baru diresmikan Walikota Jogja pada 23 Januari lalu, sudah mengalami kendala kekurangan tenaga medis untuk melayani pasien. Meskipun klinik sudah mendapatkan bantuan tenaga medis dari tiga puskesmas dari Gondomanan, Ngampilan, dan Kraton, tetap saja klinik kewalahan melayani pasien.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Kepala Medis puskesmas Gondomanan Suparno mengatakan klinik masih mengalami kekurangan tenaga medis, meski jadwal piket sudah dibuat. Dari puskesmas Gondomanan mengaku sudah membagi tenaga medisnya menjadi 4 tim, setiap tim terdiri dari dokter, paramedis, petugas laborat, dan perawat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tuty Setyowati mengatakan pihak Dinkes masih mengupayakan tenaga medis untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan di klinik yang ada di pasar terbesar di Kota Jogja itu. “Untuk sementara waktu jadwal piket di klinik akan dibantu tiga puskesmas dari Gondomanan, Ngampilan dan Kraton dulu, sementara kami akan mengupayakan menambah SDM untuk melayani masyarakat,” ujarnya.

Meski tenaga medis klinik terbatas, para pedagang Pasar Beringharjo cukup antusias  memanfaatkan klinik baru itu.  Jumlah pengunjung yang datang untuk berobat ke klinik mencapai 30 hingga 40 orang per hari. “Sejak klinik ini dibuka, pedagang mulai berdatangan untuk periksa,” ujar Suparno kepada Harian Jogja, Selasa (29/1/2013).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya