SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Suasana evakuasi korban (Apriliana Susanti/Harian Jogja Ekspress)GUNUNGKIDUL–Setelah 5,5 jam pencarian, akhirnya dua korban yang tenggelam di Bendungan Banyumoto, kawasan Gua Pindul ditemukan tim SAR dari unit selam UGM, Minggu, (13/5/2012) pukul 16.40 WIB. Korban ditemukan di rongga bendungan berkedalaman 5 meter dalam keadaan tak bernyawa dengan posisi saling berpegangan tangan.

Antony, salah satu penyelam dari Bahari Rescue Indonesia menjelaskan, saat ditemukan keduanya tersangkut batuan yang memang banyak terdapat dalam  rongga tersebut.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

“Korban ditemukan masuk dilorong sejauh 5 meter dengan kedalaman 5 meter. Saat ditemukan, penyelamnya tadi memegang 2 rambut (kepala) dan diangkat sekaligus. Kondisi korban  masih utuh dan bergandengan,” jelas Anthony kepada sejumlah wartawan, Minggu.

Para keluarga korban yang menunggu evakuasi para korban histeris begitu korban berhasil diangkat. Bahkan, beberapa diantara mereka pingsan.

Kedua korban yakni Yoga,15, dan Andi,15, tenggelam di bendungan Banyumoto, kawasan Gua Pindul Bejiharjo, Gunungkidul, pukul 10.15 WIB. Keduanya tenggelam karena tidak bisa berenang dan tidak menggunakan pelampung.

Wira Pratama, 15, rekan korban menuturkan, ia bersama kedua korban dan 3 temannya sengaja datang ke Gua Pindul untuk bermain-main tanpa melalui pengelola resmi di sekitarnya. Selain 3 rekannya, Wira dan kedua korban bersama-sama berenang di tepian gua. Namun selang tak berapa lama, kedua korban tidak muncul.

“Kami berenang mlipir (lewat tepian), Andi berenang pertama kali, lalu saya dan yang terakhir Yoga. Saya saat itu masih pegangan akar yang ada di pinggir gua. Mereka sempat bercanda, tapi lalu mereka nggak muncul-muncul saya dan teman-teman  minta tolong sama pihak keamanan,” tutur Wira yang masih syok atas kejadian itu.

Saksi mata, Juwanto menuturkan, sebelum kejadian pihaknya sudah mengingatkan untuk tidak berenang tanpa pelampung. Namun, ketiganya tidak mengindahkan dan nekat berenang.

“Sebelum kejadian, saya berpatroli di sekitar sini dan mengingatkan anak-anak itu agar tidak berenang tanpa alat-alat keselamatan. Tapi mereka ngeyel,” jelas Juwanto selaku koordinator keamanan wisata alam Dewa Bedjo,  Minggu,
(13/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya