SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

KULONPROGO—Sejumlah petani di Kecamatan Kalibawang mengalami kerugian setelah dipermainkan tengkulak yang membeli beras mereka. Tengkulak yang semula menawar padi dengan harga tinggi, setelah tiba panen mengubah kesepakatan.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Salah satu petani Dusun Kalisoka, Desa Banjarasri, Edi, mengungkapkan saat baru berbuah, tanaman padinya seluas 3.000 meter persegi dibeli tengkulak dengan harga Rp6 juta. Saat dicapai kesepakatan itu, padi baru berbuah dan tengkulak membayar uang muka Rp3 juta.

Namun, saat padinya masuk waktu panen beberapa hari lalu, tengkulak minta biaya petik Rp1 juta, sehingga hanya akan membayar sisanya Rp2 juta. “Tengkulak dengan seenaknya merubah kesepakatan harga. Padi tetap dibawa tapi saya tidak terima dan akan minta tambahan Rp1 juta,” katanya, Jumat (25/1/2013).

Hal serupa dialami Rahmat, petani lainnya. Padi seluas 1.500 meter persegi semula disepakati harga Rp4,8 juta. Namun, saat tiba waktu panen, tengkulak yang berasal dari Demak itu hanya bersedia membayar Rp4,3 juta karena berabagai alasan. Lokasi sawah lainnya seluas 2.500 meter persegi yang semula disepakati Rp7,5 juta, diturunkan harganya menjadi Rp6,5 juta.

Tengkulak yang seharusnya memanen padi tersebut juga tidak datang saat hari panen tiba. Padahal, biaya dan tenaga panen ditanggung tengkulak itu. “Padi jadi semakin tua. Kami repot, kalau dipanen siapa yang menanggung biaya panen, apalagi saat musim panen, susah cari tenaga. Kalau dibiarkan, padi jadi rusak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya