SOLOPOS.COM - Retakan tanah yang turun di SD Seropan, Muntuk, Dlingo, Sabtu (23/12/2017). (Herlambang Jati Kusumo/JIBI/Harian Jogja)

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) SD Seropan 2, di Seropan 2, Muntuk, Imogiri yang terancam longsor akan dipindahkan

 

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

 
Harianjogja.com, BANTUL-–Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) SD Seropan 2, di Seropan 2, Muntuk, Imogiri yang terancam longsor akan dipindahkan di SD Seropan 3, di Seropan 3, Muntuk, Imogiri, mulai awal kegiatan belajar mengajar semester depan, 2 Januari 2018.

Baca juga : BENCANA BANTUL : Muncul Retakan Tanah di Halaman SD Seropan, Orang Tua Murid Khawatir

Kepala dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora), Bantul, Didik Warsito mengatakan bahwa sudah ada rekomendasi sekolah tersebut tidak dapat digunakan dan rekomendasi perpustakaan sudah dapat dibongkar.

“Dari rekomendasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bantul dan stakeholder yang ada, bahwa sekolah di SD Seropan 2 sudah tidak bisa dipakai, karena pergerakan tanah tidak bisa diprediksi, walaupun yang terlihat retakan dihalaman sekolah tapi tetap membahayakan” ujarnya.

Untuk sementara nantinya KBM akan dilakukan di SD Seropan 3, yang masih ada tiga kelas yang bisa dipakai, dan akan ditambah tenda dari BPBD Bantul untuk tiga kelas yang lain, di mungkinkan Minggu (31/12/2017) sudah siap.

Saat ini sendiri SD Seropan 3 juga digunakan untuk TK dan PAUD. Selain itu juga ada perlu beberapa pembenahan, karena lama tidak terpakai beberapa ruangannya.

Menurut Didik masyarakat atau orang tua siswa sudah aktif membahas kondisi ini, dan dirasa setuju untuk jangka pendek ini. Untuk jangka panjang ada beberapa kemungkinan, karena untuk APBD 2018 tidak dimungkinkan.

“Kemungkinan kita cari pihak ketiga, siapa yang bisa bantu, atau kita minta kembali ke lurah, Sekolah SD Seropan 3 dipakai lagi semua, mungkin juga alternatif dimintakan pusat karena bencana. Kalau tidak ya kemungkinan APBD 2019,” ujarnya.

Menurut Didik kondisi atau bencana longsor memang sulit dipredikai kedepannya Sekolah yang mempunyai kerawanan akan di komunikasikan dengan pihak-pihak terkait lainnya untuk dilakukan pendataan. Siswa SD Seropan 3 sendiri dulu digabungkan dengan SD Seropan 2, karena melihat akses jalan ke SD Seropan 3 yang buruk, namun saat ini sudah lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya