Harianjogja.com, JOGJA- Terminal Giwangan Jogja melakukan pembenahan sejumlah fasilitas sebagai tindak lanjut atas laporan hasil pemeriksaan kinerja terminal yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan DIY.
Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia
Setiap hari, tercatat berkisar 800 hingga 850 armada bus yang masuk ke Terminal Giwangan. Namun, dari laporan BPK tercatat sekitar 500 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) patas yang tidak masuk ke Giwangan.
Sementara itu, Terminal Giwangan menyumbang sekitar Rp6 juta hingga Rp7 juta per hari ke kas daerah berasal dari retribusi bus dan pungutan/peron penumpang.
Dalam laporan hasil pemeriksaan kinerja Terminal Giwangan, BPK Perwakilan DIY memberikan 11 catatan terkait kinerja di terminal tipe A tersebut di antaranya belum adanya kotak aduan, kebersihan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan tempat khusus mencuci bus.
“Untuk kotak aduan, kami langsung tindak lanjuti dan sekarang sudah ada,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Giwangan Bekti Zunanta di Yogyakarta, Minggu (15/9/2013).
Sedangkan untuk kebersihan, lanjut dia, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya agar terminal tersebut selalu bersih sehingga nyaman untuk penumpang meskipun sudah dilakukan penyapuan rutin tiap harinya.
Fasilitas pelayanan kesehatan tidak ada karena pihak terminal sudah bekerja sama dengan puskesmas terdekat apabila terjadi keadaan gawat darurat. “Ada kendala dari sisi sumber daya manusia sehingga fasilitas itu belum dapat diwujudkan,” katanya.
UPT Terminal Giwangan juga sudah mengusulkan pembangunan tempat cuci bus yang representatif ke Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah (DBGAD).