SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok
KULONPROGO—Keberadaan Terminal Wates mulai berfungsi kurang optimal. Sepinya penumpang jadi pemandangan yang dijumpai setiap hari.
Seorang sopir angkutan yang biasa mangkal di terminal bahkan menyebut kondisi terminal sudah sekarat lantaran sulitnya menjaring penumpang di terminal. “Bayangkan saja, mangkal di sini [terminal] sejak tadi [kemarin] saja enggak dapat penumpang sama sekali,” ujar Budiyanto, 33, sopir angkutan umum saat ditemui Harian Jogja, Selasa (26/3). Dia mengaku sebenarnya enggan harus masuk ke terminal.
Dia terpaksa mangkal di terminal itu sembari berharap ada beberapa penumpang yang bisa diangkut lantaran aturannya setiap angkutan umum harus tetap masuk terminal. Selama ini dia lebih suka menyisir penumpang ke sepanjang trayek yang dilaluinya dan di beberapa titik ramai, seperti Pasar Wates.
Sepinya Terminal Wates tak hanya berimbas kepada awak angkutan saja. Pelaku ekonomi di kawasan itu pun ikut mengeluh. Sudarmi, 40, mengaku kalau warungnya hampir gulung tikar lantaran sepi pembeli.
Kondisi yang dia rasakan saat ini sangat berbeda jauh bila dibandingkan pada 1996 silam, saat terminal ini sangat ramai dipadati penumpang setiap harinya. “Saya berjualan di sini sudah 10 tahun, dan sekarang sejak 1996 terminal ini makin lama justru makin sepi saja. Usaha saya ini saja sudah hampir bangkrut karena tak adanya pembeli di sini,” paparnya.
Kendati terminal sudah sekarat, Sudarmi mengaku terminal itu tak pernah digunakan untuk hal-hal negatif. Selama ini dia tidak pernah menjumpai adanya perbuatan mesum dan kegiatan mabuk-mabukan di lokasi itu. “Kalau sudah di atas jam 17.00 WIB memang sangat sepi sekali tapi selama ini saya tak pernah mendapati orang mesum dan mabuk-mabukan di sini,” paparnya.
Pantauan Harian Jogja, kondisi aspal di terminal itu pun memprihatinkan. Beberapa titik terlihat aspal sudah mengelupas sehingga tempat mangkal bus dan angkutan lainnya tak mulus lagi.