Jogja
Selasa, 11 Juni 2024 - 18:13 WIB

Terungkap! Ini Penyebab Keracunan Massal yang Berujung Kematian di Gunungkidul

Andreas Yuda Pramono  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi keracunan. (Freepik)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL – Hasil pemeriksaan laboratorium atas feses korban keracunan makanan di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, akhirnya dirilis. Dalam pemeriksaan itu diketahui terkait penyebab keracunan makanan hingga berujung pada tewasnya dua orang warga.

Sampel feses pasien diambil pada Rabu (25/5/2024) dan dikirim ke laboratorium pada Selasa (29/5/2024). Hasil pemeriksaan keluar pada Senin (6/6/2024).

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, mengatakan hasil laboratorium menunjukkan ada kapang/khamir dan bakteria Escherichia coli (E-coli) sebagai patogen mikroorganisme. Dalam konsentrasi tertentu, bakteri E-coli mampu menyebabkan gangguan pencernaan bagi pengonsumsi.

Jenis bakteri di parameter hasil pemeriksaan laboratorium, menyatakan E-coli paling sering menyebabkan gangguan pencernaan.

Meski begitu, karena Dinkes tidak dapat mengambil sampel makanan, maka penyebab keracunan itu bersifat kemungkinan. E-coli, kata dia adalah patogen bawaan makanan yang menyebabkan penyakit usus pada manusia.

Advertisement

“Kemungkinan dari faktor makanan yang kurang higienis. Kapang dan khamir bertanggung jawab atas pembusukan produk makanan. Beberapa kapang menghasilkan mikotoksin yang dapat mengakibatkan keracunan akut atau kronis,” kata Ismono dihubungi, Selasa (11/6/2024).

Sebelumnya, ada dua warga Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Playen, meninggal dunia diduga karena keracunan makanan. Kronologi peristiwa itu berawal dari syukuran salah satu penduduk yang diterima menjadi anggota TNI, Kamis (23/5/2024) malam.

Keluarga tersebut memasak sendiri menu makanan yang terdiri dari sambal, ayam, dan urap. Jumat (24/5/2024) pagi, mereka mengalami mual dan diare.

Advertisement

Pada Sabtu (25/5/2024), bocah sembilan tahun berinisial KAS meninggal dunia. Satu hari berselang, pria 60 tahun yang juga saudara KAS, yakni WA, kehilangan nyawa. Keduanya diduga keracunan setelah menyantap makanan yang dihindangkan dalam syukuran salah satu keluarga di Tumpak.

Bakteri E-coli juga menjadi sebab keracunan massal di Padukuhan Kalitekuk, Kalitekuk, Semin, Gunungkidul Maret lalu.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Kapang dan E-coli Jadi Sebab Kematian Dua Warga di Ngawu Playen

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif