SOLOPOS.COM - Salah satu warga menunjukkan ayam petelur yang mati akibat terkena newcastle disease (ND) atau tetelo, Selasa (31/3/2015). (Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Penyakit tetelo menyerang unggas di Kulonprogo. Akibatnya, peternak merugi hingga puluhan juta rupiah

Harianjogja.com, KULONPROGO—Ratusan ayam petelur di Dusun Mendiro, Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, mati karena terserang newcastle disease (ND) atau tetelo, sementara ribuan ayam lainnya disinyalir sudah mulai terjangkit penyakit yang disebabkan virus paramyxo ini.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Dalam satu bulan terakhir, rata-rata 15 ekor ayam mati per hari. Akibatnya, peternak mengalami kerugian lebih dari Rp50 juta.

Peternak ayam petelur, Muslih, mengungkapkan ayam yang mati ditemukan pada pagi dan siang hari. Menurutnya, sekitar satu bulan lalu, ayam-ayam tersebut sudah divaksin oleh sebuah poultry swasta.

Muslih menjelaskan, beberapa hari lalu sudah ada petugas dari Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (Diskepenak) Kulonprogo yang mengambil sampel dan ditengarai positif ND.

Ia mengaku telah menderita kerugian hingga puluhan juta rupiah, sebab ayam yang mati merupakan ayam petelur yang produktif. Sedangkan ayam yang terjangkit virus ND dan masih hidup tidak bisa kembali produktif seperti sediakala.

“Mungkin akan divaksin ulang, tetapi hasilnya tidak bisa maksimal karena sudah terkena virus itu,” katanya, Selasa (31/3/2015).

Muslih mengatakan, sebelum terserang ND, ayam petelur dapat menghasilkan 150 kilogram telur per hari. Dengan kematian ayamnya, maka produksi yang hilang sebanyak 50 kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya