Jogja
Selasa, 17 Juni 2014 - 06:31 WIB

Tiga Tahun Terakhir, Pembangunan Gedung di Kulonprogo Selalu Terlambat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembangunan rumah sakit di Sentolo dihentikan. (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyayangkan proyek pembangunan gedung di wilayah ini selalu mengalami keterlambatan pada tiga tahun terakhir.

Ketua Fraksi PKS DPRD Kulonprogo Muhyadi, Minggu, mengatakan Fraksi PKS mencermati dalam tiga tahun terakhir ini, pembangunan gedung dipastikan “ada keterlambatan”.

Advertisement

“FPKS memandang, perlunya bupati melakukan pembenahan dalam setiap tahap pekerjaan. Diantaranya evaluasi perencanaan waktu yang matang, evaluasi kinerja kelonpok kerja (pokja) layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) dalam menentukan pemenang lelang,” kata Muhyadi, baru-baru ini.

Muhyadi mengatakan Pokja LPSE hendaknya mengkaji kualifikasi rekanan, daftar pekerjaan yang pernah atau sedang dikerjakan rekanan.

Hal tersebut, lanjut Muhyadi, merupakan hal penting sebagai dasar pertimbangan. Serta kontrak yang tegas agar rekanan “tidak meremehkan” jika terjadi keterlambatan pekerjaan.

Advertisement

Menurut dia, sanksi denda, putus kontrak dan black list ternyata belum sebagai tindakan tegas kepada rekanan nakal. Buktinya, masih saja terjadi berulang atas keterlambatan pekerjaan yang merugikan daerah.

“FPKS meminta pemerintah daerah agar memiliki konsep jelas dalam mengatasi persoalan tersebut. FPKS siap memberikan konsep jika diminta dalam rapat kerja bersama bupati, secara langsung akan kami sampaikan lebih jauh,” kata Muhyadi.

Kepala Bagian Pembangunan Setda Kulonprogo Hendri Usdiarkan mengatakan proyek penyelesaian pembangunan kantor Bupati Kulonprogo mengalami gagal lelang karena kurangnya pendaftar dari pihak penyedia barang dan jasa kontruksi.

Advertisement

Selain proyek kantor bupati, lanjut Hendri, pasa 2014 ini ada 220 paket yang dilelang. Hingga minggu ketiga, baru 90 paket yang berhasil dilelang.

“Dari 90 paket lelang yang berhasil dilelang, ada beberapa paket yang gagal lelang seperti pengerjaan infrastruktur jalan. Namun, sekarang sudah berjalan dengan baik,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif