SOLOPOS.COM - objek wisata Gua Pindul, Gunjungkidul. (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Tiket masuk Objek Wisata Alam Gua Pindul di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo dipastikan naik menjadi Rp45.000. Kenaikan tersebut setelah Pemkab Gunungkidul mengambil alih retribusi objek wisata yang dikelola masyarakat per November ini.

Payung hukum pengambilalihan retribusi Gua Pindul oleh Pemkab sudah dikeluarkan melalui SK Bupati nomor 316/KPTS/2013 tentang Penunjukan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunungkidul sebagai Pengelola Objek Wisata dan tempat Rekreasi Gua Pindul.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Menurut Kepala Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (KPMPT) Gunungkidul, Aziz Saleh, setelah keluarnya SK Bupati, Gua Pindul akan disamakan seperti wisata pantai selatan, dimana retribusinya akan ditarik di pos retribusi. “Setelah membayar retribusi wisatawan nantinya bebas memilih destinasi wisata yang ada di Gua Pindul, ada Rafting Oyo, Offroad dan sebagainya,” kata Azis, Jumat (1/11/2013).

Azis mengatakan, dengan adanya payung hukum, pemerintah nantinya memiliki kewenangan untuk menjalankan berbagai program dan pengembangan demi kenyamanan dan keamanan wisatawan yang masuk Gua Pindul.

Pengelola Pindul Subagyo mengaku sepakat dengan pemkab untuk mengambil alih retribusi Pindul. Namun dari hasil komunikasi pengelola Pindul dan Pemkab, kata Subagyo, Pemkab rencananya akan mengambil bagian retribusi sebesar Rp15.000. Sementara tiket masuk saat ini Rp30.000 oleh pemkab tidak akan diganggu gugat. “Tiket masuk sekarang Rp30.000 sudah dua tahun memang tidak naik, kalau pemkab jadi menarik Rp15.000 jadi Rp45.000 masuk Pindu,” kata Subagyo.

Namun Pemkab belum menentukan jumlah penarikan retribusi yang akan masuk PAD. Pemkab masih akan menunggu hasil revisi perda retribusi yang masih dalam pembahasan di dewan.

Bagyo menambahkan, dengan masuknya Pemkab ke Pindul, dia berharap Pemkab lebih memperhatikan berbagai fasilitas yang perlu dikembangkan. “Yang mendesak untuk segera diperbaiki adalah pendopo, lokasi parkir dan jalan menuju Kali Oyo yang rusak,” tandas Subagyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya