SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

JOGJA—PT. Kereta Api Indonesia (KAI) pusat sepakat dengan rencana kenaikan tarif kereta komuter Prambanan Ekspres (Prameks). Kereta komuter tersebut selama ini terus disubsidi silang lantaran biaya operasional yang dianggap cukup tinggi.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Rencana kenaikan tarif kereta Prameks disampaikan Dirut PT. KAI Ignasius Jonan saat meninjau arus balik Lebaran di Stasiun Lempuyangan, Selasa (21/8) lalu. Menurutnya, wajar bila tarif kereta komuter termasuk Prameks dinaikan karena beban operasionalnya terlalu besar di antaranya untuk perawatan.

Menurut dia, menaikan tarif merupakan pilihan lebih baik ketimbang mengurangi perawatan atau meniadakan opersional kereta komuter.

“Pilih mana, barangnya ada tapi tarif menyesuaikan atau barangnya tidak ada. Operasional harus naik, gaji pegawai stasiun juga perlu naik,” kata Jonan.

Humas PT. KAI Daerah Operasional (Daop) VI Jogja, Eko Budiyanto menuturkan, kendati penumpang Prameks selalu ramai, namun tak cukup kuat menutup biaya operasional. Alhasil manajemen harus melakukan subsidi silang untuk kereta komuter. Namun Eko memastikan rencana kenaikan tarif tersebut masih terus dikaji belum diputuskan kapan.

Harga tiket kereta Prameks untuk bisnis saat ini sebesar Rp10.000 sedangkan kereta AC Rp20.000 untuk Jogja-Solo atau Kutoarjo. Adapun Jogja-Purwokerto tiket dibanderol Rp60.000. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya