SOLOPOS.COM - Camat Kalasan Tina Hastani. (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)
Banyak persoalan sosial yang dihadapi anak-anak saat ini
Harianjogja.com, SLEMAN-Menjadi camat dinilai sebagai anugerah tersendiri bagi Tina Hastani, Camat Kalasan. Selain dekat dengan masyarakat, ia juga bisa melakukan beragam inovasi untuk membangun karakter masyarakat.
Istri dari Letkol Ctp. Budi Purnomo ini mengaku selama menjadi camat tidak hanya mengedepankan masalah pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan psikososial. Pembangunan psikososial itu terutama untuk anak-anak. Beragam gerakan dibuat mulai gerakan anti vandalisme, gerakan Gerbang Asa (gerakan pembangunan anak bangsa) hingga yang terbaru, gerakan magrib mengaji dan senja keluarga di wilayah Kalasan.
“Ini semua untuk membangun karakter anak. Tiga pilar, pemerintah, sekolah, keluarga tidak boleh dipisahkan untuk membangun karakter anak,” katanya saat ditemui Harianjogja.com, Selasa (16/1/2018) di kantornya.
Menurutnya, banyak persoalan sosial yang dihadapi anak-anak saat ini. Dahulu anak cukup terlindungi oleh lingkungan, tetapi kondisi saat ini anak-anak justru ketakutan dengan lingkungannya. “Yang dipercaya saat ini siapa? Ini pekerjaan semua lapisan. Bukan hanya pemerintah, tetapi semua unsur masyarakat. Bagaimana menciptakan kondisi yang aman bagi anak demi masa depan mereka,” katanya.
Kerja yang selama ini dilakukan ibu dari Muhammad Syaiful ini pun cukup menghasilkan. Kecamatan Kalasan mendapat banyak penghargaan salah satunya anugerah sebagai kecamatan layak anak. Perempuan yang memiliki moto ingin selalu bermanfaat untuk orang banyak ini pun tak kenal puas karena masih banyak PR yang belum diselesaikan.
“Membangun karakter ini butuh banyak waktu dan tidak terlihat hasilnya. Ini berbeda ketika kita membangun bangunan fisik,” ujarnya.