Jogja
Senin, 18 Mei 2015 - 13:21 WIB

TINGALAN JUMENENGAN : Gusti Yudha Merasa Canggung, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas Ngapem di Keraton Jogja, Minggu (17/5/2015). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Tingalan Jumenengan Sri Sultan HB X ke-27 tahun digelar malam ini.

Harianjogja.com, JOGJA-Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat akan menggelar peringatan ke-27 Jumenengan Sri Sultan HB X, Senin (18/5/2015) malam ini, di Pagelaran Kraton. Salah satu adik HB X, Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat atau Gusti Yudha, mendoakan agar kakaknya diberi kesehatan dan umur panjang.

Advertisement

“Ya dalam [peringatan] jumenengan kali ini semoga Ngarsa Dalem panjang umur, sehat dan Kraton tetap utuh,” ucap Gusti Yudho, Minggu (17/5/2015).

Sultan HB X naik takhta pada 7 Maret 1989 lalu. Menurut Gusti Yudha, setiap tahun hari jumenengan Sultan diperingati.

Gusti Yudha mengatakan akan menghadiri jumenengan Sultan, karena ia merupakan Kawedanan Hageng Punokawan (pejabat lembaga seni budaya) Kraton yang bertanggung jawab terhadap kelancaran pentas seni yang dimainkan oleh sejumlah abdi dalem dalam peringatan jumenengan.

Advertisement

Menurut Gusti Yudha, ada berbagai kesenian tradisional yang akan memeriahkan jumenengan Sultan. Utamanya adalah tarian Bedhoyo Amurwo Bumi. Tarian Amurwo Bumi dimainkan oleh sembilan penari. Isi cerita dari tarian ini merupakan ciptaan Sultan HB X pada 2004 lalu.

Kendati demikian, Gusti Yudha mengaku merasa canggung untuk menghadiri acara tersebut.

“Baru kali ini saya canggung untuk hadir,” ungkap dia.

Advertisement

Sementara itu, GBPH Prabukusumo atau Gusti Prabu saat dimintai konfirmasi kehadiran peringatan jumenengan Sultan menyatakan tidak akan hadir.

“[Undangan] Ada, tapi yang mengundang saya bukan Sultan. Kami tidak hadir,” katanya melalui pesan singkat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif