Jogja
Kamis, 3 Maret 2016 - 23:55 WIB

TIONGHOA JOGJA : Kembangkan Taijiquan Melalui Kejuaraan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penataran juri Kejuaraan Terbuka Taijiquan 21 Februari 2016. (JIBI/Harian Jogja/Ist)

Tionghoa Jogja memiliki cara mengembangkan taijiquan

Harianjogja.com, JOGJA—Asosiasi Taijiquan Nasional Indonesia (ATNI) DIY akan menggelar Kejuaraan Terbuka Taijiquan  di Grha Sabha Pramana, UGM, 2-3 April 2016.

Advertisement

Ketua I Panitia Pelaksana Pudiarso Rahardjo mengungkapkan, kejuaraan ini baru pertama kali digelar di DIY. Selama ini, kejuaraan serupa digelar di luar DIY seperti Jakarta, Surabaya, dan Solo.

“Nah, teman-teman praktisi Taijiquan di DIY ingin juga menyelenggarakan,” ujar dia, Rabu (2/3/2016).

Kejuaraan ini pun direncanakan menjadi agenda rutin setiap tahun. Harapannya, melalui kegiatan ini, Taijiquan bisa semakin berkembang dan dikenal masyarakat. Selain itu, kejuaraan ini diharapkan mampu menyemangati pegiat-pegiat taijiquan di DIY agar lebih getol lagi.

Advertisement

“Nomor yang kami lombakan antara lain jurus 24, 42, pedang 32, 42, beregu kipas 1, dan beberapa nomor lagi,” ungkap dia.

Panitia berharap, kejuaraan ini akan diikuti 200 peserta. Saat ini, sudah ada peserta yang mendaftar yang berasal dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Nantinya, akan dicari juara satu, dua, tiga, harapan satu, dan harapan dua.

Untuk menjamin kelancaran kegiatan, persiapan intensif terus dilakukan. Satu kegiatan yang sudah digelar adalah penataran juri yang digelar pada 20-21 Februari 2016. Tujuannya, untuk menyamakan persepsi juri-juri yang akan bertugas sehingga didapat hasil penilaian yang objektif dan sesuai standar.

Advertisement

Kegiatan ini didasari visi dan misi  ATNI yang ingin mengenalkan dan mengembangkan olahraga taijiquan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan jiwa dan raga. Event ini pun diharapkan menjadi sarana untuk mengenal sesama anggota ATNI dan saling berbagi pengetahuan tentang taijiquan. Kejuaraan ini pun akan mampu menjadi wahana untuk melihat kekurangan-kekurangan yang kemudian bisa diperbaiki untuk perkembangan taijiquan yang lebih baik.

“Kami ingin memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat khususnya dengan taijiquan. Kami juga ingin lebih mengakrabkan sesama anggota ATNI yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif