SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah bersubsidi. (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis)

Di beberapa tahun sebelumnya, harganya masih di bawah Rp100 juta

Harianjogja.com, JOGJA—Keberadaan perumahan bersubsidi makin banyak seiring dengan program pemerintah membangun jutaan rumah murah. Harga yang ditawarkan tergolong ramah di kantong.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Di DIY misalnya, rumah bersubsidi ada di kisaran Rp118 juta. Itu untuk harga terbaru di kisaran tahun 2016/2017. Di beberapa tahun sebelumnya, harganya masih di bawah Rp100 juta.

Rumah bersubsidi ini ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah. Namun, orang sering ketinggalan informasi mengenai rumah bersubsidi yang akan dibangun. Tahu-tahu perumahannya sudah sold out. Berikut tips beli rumah bersubsidi.

Datangi bank
Silakan aktif mendatangi bank-bank yang menyediakan layanan kredit pemilikan rumah. Dari situ, mintalah daftar perumahan-perumahan bersubsidi. Jangan lupa untuk bertanya lokasi manalagi yang akan dijadikan perumahan bersubsidi dan minta data pengembangnya.

Kontak pengembang
Dari data yang didapat, segeralah kontak pengembangnya. Ingat, perumahan bersubsidi cepat laku sehingga siapa cepat dia dapat. Selain tanya masih ada-enggaknya, tanya juga apakah pengembang akan bikin perumahan bersubsidi baru? Kalau iya, silakan pilih yang baru.

Verifikasi data pengembang
Bila sudah ada incaran, diverifikasi data pengembangnya. Bisa memanfaatkan internet untuk mengecek kevalidan pengembang. Biar bisa diketahui apakah pengembang pernah terlibat masalah dalam proyek pembangunan. Tidak ada salahnya juga datangi lagi ke bank untuk meminta informasi soal pengembang. Bila sudah yakin dengan pengembangnya, segeralah datangi kantornya untuk minta kejelasan soal rumah bersubsidi. Jangan lupa, tanya ke pegawai pengembang itu, mengenai informasi lengkap mengenai pengembang. Dari nama pemilik sampai alamat rumah pemilik.

Bayar uang pesan
Untuk perumahaan bersubsidi baru, biasanya Anda akan diminta untuk membayar uang pesan. Misalnya membayar Rp500.000 untuk memesan rumah di blok A nomor lima. Setelah bayar, barulah disuruh mengisi formulir pengajuan disertai dengan rincian keuangan milik Anda. Tentu saja dengan sejumlah syarat lainnya, seperti KK, materai dan pas foto. Formulir dan segala tetek bengeknya itu nanti diperiksa bank untuk ditentukan layak tidaknya mendapatkan rumah bersubsidi.

Siapkan uang muka
Sembari menunggu bank bekerja, Anda sudah disuruh menyicil uang muka ke pengembang. Maksimal penyicilan umumnya empat kali. Artinya, uang muka mesti lunas dalam empat bulan ke depan. Karena itu, sebelum membeli rumah bersubsidi, Anda mesti sudah siap uang muka. Ingat, selalu minta kwitansi dan bukti-bukti penguat lainnya sebagai antisipasi tidak kena tipu pengembang.

Rajin mengecek pembangunan
Jangan ragu untuk mendatangi lokasi perumahan. Sejak belum dibangun sampai sudah ada penggarapanya, tetap rajin datangi lokasinya. Cek terus proses pembangunannya.

Aktif ke bank
Juga jangan lupa aktif tanya ke bank mengenai perkembangan pengajuan. Standarnya memang Anda akan ditelepon. Namun, seringkali bank tidak menelpon padahal pengajuan sudah mendapat persetujuan. Bila sudah disetujui, tinggal akad kredit rumahnya.

Selalu tanya kapan selesai
Selain rajin ke bank, rajin jugalah ke kantor pengembang. Selain mengawal keberadaan pengembang, Anda juga bisa tanya kapan perumahannya selesai. Mengingat, biasanya akad kredit dilaksanakan setelah rumah selesai. Jangan takut dan ragu untuk terus menanyakan kapan pembangunan selesai dan beres sesuai dengan janji pengembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya