SOLOPOS.COM - Pengecatan patung Monumen serangan umum sebelas maret (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)
Titik nol kilometer diharapkan jauh dari aksi kejahatan dengan cara mensterilkan kawasan.
Harianjogja.com, JOGJA-Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jogja meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja tegas sterilisasi Titik Nol. Sorotan ini muncul menyusul maraknya tindak kejahatan yang dilakukan oknum geng motor. Sehingga sterilisasi Tugu hingga Titik Nol sebagai pusat aktivitas di Kota Gudeg diterapkan tegas.
Seperti diutarakan oleh anggota Komisi B DPRD Kota Jogja, AY Sudarma, di mana ia berharap, ada penataan ulang kembali kawasan wisata dan menjaga agar tertata rapi.
“Titik Nol khususnya, harus steril dari tempat nongkrong anak muda, sehingga aksi kejahatan bisa diminimalisir,” ujarnya ditemui usai menghadiri kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan, di Pendopo Kecamatan Gondomanan, Rabu (4/2/2015).
Lebih jauh lagi, katanya, pihaknya juga meminta kepada pihak Kecamatan Gondomanan agar lebih menghidupkan suasana budaya di Taman Pintar, Taman Budaya serta meningkatkan kebersihan di Pasar Beringharjo. Hal ini dilakukan agar ikon pariwisata di Jogja bisa lebih bergairah.
“Dari situ bisa dilihat kalau perekonomian di Gondomanan mampu terangkat menjadi lebih baik lagi,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Sudarma, pusat pariwisata lokal yang patut menjadi perhatian dari pihak kecamatan yakni di sepanjang bantaran Kali Code dan Malioboro.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Kota Jogja, HM Fursan yang turut hadir menilai sejauh ini Kecamatan Gondomanan memiliki potensi pariwisata paling menonjol apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya.
“Karena lokasinya berada di pusat kota, maka di situ ada simbol-simbol ikon Jogja. seperti Kraton maupun Alun-Alun Utara,” tandasnya.