Jogja
Selasa, 20 Januari 2015 - 07:20 WIB

TITIK NOL KILOMETER : Tiap Malam, Ada Polisi Berjaga

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sampah di Titik Nol Kilometer Jogja, Selasa (25/12) siang (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Titik Nol Kilometer Jogja menjadi daerah rawan aksi kriminalitas sehingga aparat Polresta Jogja menempatkan petugas setiap malam

Harianjogja.com, JOGJA-Aparat kepolisian tiap malam melakukan pengamanan terbuka dan pengamanan tertutup di kawasan Titik Nol Kilometer.

Advertisement

Hal itu untuk mencegah aksi kejahatan dan peredaran minuman keras (miras) di lokasi tongkrongan yang menjadi penunjang kawasan Malioboro tersebut.

Setidaknya diakhir tahun 2014 hingga awal tahun ini Polsekta Gondomanan sudah mengungkap lima kali orang yang menjual miras di kawasan Titik Nol Kilometer. Terakhir Sabtu (10/1/2015) dini hari lalu polisi menangkap dua orang yang kedapatan mengkonsumsi miras jenis ciu.

Kedua orang tersebut adalah Kustanto Sutrisno, 41, warga Purwikonanti, Pakualaman, dan Andre Wijaya, 34, warga Sosromenduran, Gedongtengen.

Advertisement

Kepala Polsekta Gondomanan Komisaris Polisi Heru Muslimin mengatakan, penangkapan kedua tersangka itu bermula dari kecurigaan polisi yang melakukan patroli malam, melihat Andrea yang menenggak ciu dalam botol kemasan langsung menciduknya.

Dari keterangan Andrea, polisi mendapati penjual miras Kustanto. “Kedua tersangka kita tindak tegas dengan pasal tindak pidana ringan,” kata Heru, saat dihubungi, Minggu (18/1/2015).

Sebelumnya aksi kejahatan berupa penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia juga terjadi di kawasan tersebut. Aksi penganiayaan ini pun mendapat tanggapan serius dari Kepala Kepolisian Resort Kota Jogja Komisaris Besar Polisi Slamet Santoso. Slamet memerintahkan anggotanya untuk patroli tiap malam.

Advertisement

Heru menilai kawasan Titik Nol Kilometer yang menjadi favorit nongkrong para wisatawan masih perlu perhatian serius dari Pemda DIY. Menurutnya di depan Istana Gedung Agung masih minim penerangan. “Seharusnya penerangan ditambah,” kata Heru.

Selain itu, Heru juga meminta keterlibatan dari Satuan Polisi Pamong Praja Kota Jogja dan petugas Unit Pelaksana Tugas (UPT) Malioboro untuk melakukan patroli malam.

Diakui Heru, kawasan taman Cagar Budaya Benteng Vredeburg terkadang menjadi ajang mesum remaja yang nongkrong sambil pesta miras. “Kita sudah dua kali menemukan remaja mesum di Taman Benteng Vredeburg,” ucap Heru.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif