Jogja
Selasa, 25 Juli 2023 - 18:38 WIB

Titik Penyebaran Antraks di Gunungkidul Menyebar, 1 Warga Terdeteksi Positif

David Kurniawan  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim Reaksi Cepat BPBD Gunung Kidul menyemprotkan cairan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (7/7/2023). Penyemprotan itu dilakukan untuk mencegah meluasnya antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga terjangkit setelah mengonsumsi daging sapi terpapar antraks. (Antara/Hendra Nurdiyansyah)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Satu orang warga di Dusun Semuluh Lor, Ngeposari, Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinyatakan positif antraks. Dengan tambahan satu orang ini, total warga di Gunungkidul yang positif antraks sebanyak 46 orang.

Temuan warga positif ini menjadikan ada dua lokasi di Gunungkidul yang terjangkit antraks. Pertama di Dusun Jati, Candirejo, Semanu, dan kedua di Dusun Semuluh Lor, Ngeposari.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan hasil tes ulang antraks di Dusun Jati terhadap 145 orang sudah keluar. Total ada 45 warga yang dinyatakan positif penyakit antraks.

Selain itu, tes antraks juga dilakukan di Dusun Semuluh Lor, Ngeposari, Semaun. Pengetesan bermula adanya dua warga yang bergejala mirip penyakit antraks.

Advertisement

Selain itu, tes antraks juga dilakukan di Dusun Semuluh Lor, Ngeposari, Semaun. Pengetesan bermula adanya dua warga yang bergejala mirip penyakit antraks.

“Total ada 22 orang yang dites. Hasilnya, satu warga yang suspek dipastikan tertular penyakit antraks. Untuk 21 warga lainnya dinyatakan negarif,” katanya, Selasa (25/7/2023).

Dewi menjelaskan dengan hasil tes ini maka kasus penyakit antraks ditemukan di dua lokasi yang berbeda. Satu kasus berada di Dusun Jati yang penularannya terjadi lebih awal, sedang kasus satunya berada di Dusun Semuluh Lor.

Advertisement

Selain itu, upaya surveilan dan sosialisasi pencegahan penyakit antraks juga terus dilakukan. Dia berharap masyarakat terus menjaga kesehatan, salah satunya dengan memastikan makanan yang dikonsumsi tidak terkontaminasi penyakit.

“Kalau ada hewan yang mati mendadak, jangan disembelih untuk dikonsumsi. Lebih baik dikubur guna menghindari risiko penularan penyakit,” katanya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Retno Widiastuti mengatakan, untuk kasus antraks di Dusun Jati sudah terkendali. Meski demikian, upaya pencegahan terus dilakukan dengan memperkuat kekebalan tubuh pada hewan ternak melalui vaksin.

Advertisement

“Masih menungu jeda waktu dari penyuntikan antibiotik. Jedanya kan dua minggu, jadi harus menunggu terlebih dahulu sebelum divaksin,” katanya.

Disinggung mengenai kasus penyakit antraks di Dusun Semuluh Lor, Retno mengakui masih menunggu hasil sampel tanah di sekitar lokasi warga yang suspek antraks. Ia berdalih hingga sekarang belum ada hasilnya sehingga penanganan menunggu kepastian adanya kasus antraks atau tidak.

“Kami fokus menangani ternaknya. Sedangkan untuk penularan manusia berada di dinas kesehatan. Hingga sekarang untuk sampel yang diambil untuk diperiksa belum keluar hasilnya,” kata Retno.

Advertisement

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Satu Lagi Warga Semanu Gunungkidul Positif Penyakit Antraks

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif