SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

TKI Gunungkidul meninggal dunia menyisakan keprihatinan bagi keluarga. Orangtua almarhum Roko Bayu Anggoro, Tenaga Kerja Indonesia (TKI), warga dusun Gedangan II, Gedangrejo, Karangmojo, Gunungkidul menolak menandatangani surat pernyataan penerimaan uang jaminan dan gaji milik almarhum.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

 

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Orang tua almarhum Roko Bayu Anggoro, Tenaga Kerja Indonesia (TKI), warga dusun Gedangan II, Gedangrejo, Karangmojo, Gunungkidul yang meninggal saat berlayar dengan kapal berbendera Taiwan, menolak menandatangani surat pernyataan penerimaan uang jaminan dan gaji milik almarhum.

Pasalnya, format surat yang ada, dirasa masih perlu banyak perbaikan. Ayah almarhum, Gunawan Edy Mulyono menegaskan, untuk surat pernyataan penyerahan jenazah, ia langsung menandatanganinya. Sementara untuk surat terkait uang jaminan dan gaji, sambungnya, tidak hanya urusan antara dirinya, almarhum dan kantor PJTKI, melainkan Anak Buah Kapal (ABK) lainnya.

Ia menerangkan, gaji Roko sudah disampaikan kepada pihak keluarga sebanyak setengah total gaji selama ia bekerja. Meski demikian, pihak keluarga masih memerlukan transparansi rincian dana yang mereka terima.

Mantan aktivis buruh awal 2000-an ini melanjutkan, ia berharap, kematian anaknya menjadi pembelajaran bagi semuanya untuk memperbaiki pengiriman TKI keluar negeri.

“Yang dikirim itu manusia bukan barang,” ucapnya.

Terkait kematian Roko, saat ini pihaknya masih belum berpikir langkah lebih lanjut. Karena saat ini, setidaknya keluarga lega dengan kepulangan jenazah Roko, baik kedua orang tua, maupun adik-adik almarhum.

Kepala Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Yogyakarta, Suparjo menjelaskan kematian TKI yang berada diatas kapal berbendera Taiwan tidak hanya dialami oleh Bayu Anggoro, melainkan empat orang lainnya. Yakni: Roko Bayu Anggoro asal Kabupaten Gunungkidul, Jogja, Rasjo Lamtoro asal Tegal, Ruhijatna Nopiyansah asal Subang, Sardi dari Brebes, Heri Edmond Lusikooy dari Surabaya. Roko sendiri meninggal dunia diatas kapal 3 Mei 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya