SOLOPOS.COM - Anggota TNI dan masyarakat saat melakukan pembangunan fondasi dalam kegiatan Pra TMMD yang berlangsung di Dusun Citran, Jagalan, Banguntapan, Bantul, Jumat (22/4/2016). Dalam perencanaan kegiatan TMMD ini akan membangun talut dan membuat jalan alternatif bagi warga setempat. (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

TMMD Gunungkidul melaksanakan sejumlah kegiatan, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Desa Ngawu, Playen Gunungkidul selama 21 hari diharapkan dapat memberi perubahan positif dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Beberapa item yang telah 100% berhasil dikerjakan yakni pembuatan dan pengerasan jalan sepanjang 150 meter, Rabat beton dengan panjang 150 meter, Pembangunan Berem-Berem sepanjang 150 meter, serta pembuatan jembatan dengan panjang 7 meter dan lebar 4 meter yang menghubungkan antar dusun di desa Ngawu.

Selain menyasar pembangunan fisik, TMMD pun menyasar pembanguna non fisik kepada warga Desa Ngawu antara lain giat penyuluhan serta pemberian pelatihan keterampilan kepada warga perempuan.

Di samping kedua sasaran tersebut, Pemkab Gunungkidul, Komando Distrik Militer (Kodim) 0730/GK bekerjasama dengan PMI cabang Wonosari melakukan aksi kemanusiaan dengan Donor darah dan cek golobgan darah.

Komandan Kodim 0730/Gk, Letkol Inf Priyanto mengungkapkan selama 21 hari pihaknya mengerahkan tenaga dengan kerjasama dari berbagai pihak diantara lain Perangkat desa setempat, Pemkab Gunungkidul, Polres Gunungkidul dan lain-lain. Terutama untuk pembangunan jembatan diharapakan dapat membantu masyarakat untuk sektor ekonomi.

“Alhamdulillah sudah dilaksanakan selama 21 hari. Mudah-mudahan dapat mempercepat perekonomian masyarakat. Sebelumnya harus memutar sungai dulu, sekarang tinggal menyebarang,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Desa Ngawu, Playen, Wagiran mengatakan sangat terbantu dengan program yang dilaksanakan dalam waktu singkat tersebut. Ia mengharapkan masyarakat dapat bekerjasama secara baik untuk memelihara aset desa tersebut.

“Dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan jalanan di Desa Ngawu akan menjadi jalan alternatif sehingga harus dibenahi dan ke depannya dipelihara bersama. Karena pembangunan ini juga ditujukan untuk menunjang ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Giat tersebut menggunakan biaya dengan APBD DIY sebesar Rp75 juta, APBD Guningkidul Rp239.500 juta, serta Swadaya masyarakat sebesar Rp30 juta yang terdiri dari tenaga SDM, Material batu dan tanah, serta penyediaan kayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya