SOLOPOS.COM - Palang bambu terpasang di Toilet bawah tanah di sisi barat Alun-alun Utara (Altar), Kamis (27/7/2017). (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Toilet bawah tanah di sisi barat Alun-alun Utara (Altar) sudah berbulan-bulan tidak bisa digunakan

Harianjogja.om, JOGJA-Toilet bawah tanah di sisi barat Alun-alun Utara (Altar) sudah berbulan-bulan tidak bisa digunakan. Saluran pembuangan yang sering kali mampet membuat warga sekitar menutup toilet yang dibangun dengan dana keistimewaan (Danais) pada 2015 tersebut.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Pantauan Harianjogja.com, Kamis (27/7/2017) siang, pintu masuk menuju toilet sudah dipalang dengan dua bambu. Area dalam toilet juga penuh dengan sampah dan bau tidak sedap menyeruak, tidak ada lampu penerangan, serta dinding WC juga kotor.

“Sudah sekitar pertengahan 2016 toilet ini tidak digunakan,” kata Eko Haryanto, warga sekitar.

Eko yang juga aktif di Forum Komunikasi Kawasan Alun-alun Utara (FKKAU) mengaku terpaksa menutup toilet karena sering kali meluap dan mengganggu warga serta pedagang kaki lima (PKL) di sekitar toilet. Awalnya pengurus FKKAU berupaya memperbaiki saluran pembuangan melalui penyedotan mesin.

Namun, sumbatan saluran air terus terulang. Sementara penyedotan butuh biaya dan uang pemasukan dari toilet tidak bisa menutupi. Toilet dengan fasilitas delapan WC itu akhirnya ditutup.

Wisatawan dan PKL sekitar yang hendak ke toilet diarahkan ke Masjid Gedhe Kauman. Sekretaris FKKAU, Krisnadi mengatakan kondisi serupa juga terjadi di toliet bawah tanah sisi timur. Namun, untuk sisi timur Altar meski terkadang mampet masih bisa diperbaiki.

Menurutnya, penutupan dilakukan agar kerusakan toilet tidak bertambah parah. Pihaknya sudah mengadukan kepada Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) selaku instansi yang menata kawasan Altar, namun sampai kemarin belum ada tindak lanjutnya.

Ia mengatakan FKKAU selama ini hanya mampu merawat soal kebersihan kawasa Altar, “Enggak mungkin sampai perawatan memerbaiki toilet karena itu butuh dana besar. Tarif Rp5.000 pun enggak akan cukup untuk perbaikan fisik.” ujar Krisnadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya