SOLOPOS.COM - Ilustrasi tower BTS (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Tower Bantul, pemilik menara tak hanya mengurus izin.

Harianjogja.com, BANTUL — Tak hanya bertanggungjawab terhadap izin saja, pengusaha pemilik menara kini juga bakal diwajibkan untuk menyetorkan sejumlah uang sebagai jaminan pembongkaran menara.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Poin itu termaktub dalam draf Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penataan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi yang telah dirampungkan oleh Panitia Khusus (Pansus) III DPRD Bantul. Dalam draf Raperda tersebut tertulis bahwa pengusaha diwajibkan menyetor uang jasa bongkar menara melalui rekening titipan kepada Pemkab Bantul.

“Ini untuk mengantisipasi pengusaha nakal yang kabur begitu saja setelah tak lagi mengelola menara telekomunikasi di Bantul. Padahal, biaya jasa bongkar menara itu cukup besar,” kata Ketua Pansus III DPRD Bantul Suryono kepada wartawan, Selasa (23/5/2017).

Sesuai dengan regulasi yang berlaku sebelumnya, biaya jasa bongkar memang dibebankan kepada pengusaha pemilik menara. Itulah sebabnya, jika hingga masa kontrak menara itu habis dan pengusaha belum menyetorkan uang jasa bongkar itu sejak awal, Pemkab Bantul berhak menyerahkan penagihan itu kepada pihak pengadilan.

“Semua itu berlaku setelah raperda ini diparipurnakan dan diundangkan,” tegas Suryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya