SOLOPOS.COM - Gunungan sampah di TPA Piyungan, Senin (11/5/2015). (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

TPA Piyungan Bantul untuk konflik sapi segera mendapat penyelesaian.

Harianjogja.com, BANTUL-Tahun depan, Peraturan Bupati (Perbup) mengenai larangan untuk menternakkan sapi di TPA Piyungan. Kepala Dinas Pertanian dan Kehuatanan Bantul Partogi Dame Pakpahan menyampaikan ada kemungkinan Perda juga akan diterbitkan.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Kendati demikian, pemerintah kata dia tidak begitu saja melarang sapi di TPA. Rencananya, ratusan ekor sapi itu bakal dikelola secara berkelompok oleh para peternak sapi. (Baca Juga : TPA PIYUNGAN BANTUL : Warga Bawuran Sandera Sapi Pemakan Sapi)

“Jumlah peternaknya pasti juga ratusan karena sapinya ratusan,” tuturnya.

Ia mengklaim akan menyediakan lahan untuk lokasi peternakan sapi yang tidak jauh dari lokasi TPA saat ini agar memudahkan warga setempat beraktifitas. Kebijakan itu dianggap tepat agar peternak sapi juga tidak dirugikan dengan pelarangan ternak di TPA Piyungan.

Sapi TPA Piyungan sudah delapan tahun terakhir menimbulkan konflik antara warga pemilik lahan pertanian di sekitar TPA dengan para peternak. Pasalnya, ratusan ekor sapi tersebut kerap memakan tanaman milik petani saat musim hujan atau saat petani bercocok tanam di lahan tadah hujan.

Bakir, tokoh warga Dusun Sentulrejo, Desa Bawuran, Pleret mengungkapkan, akibat serangan sapi ke tanaman warga, sudah dua kali warga pemilik lahan di Dusun Sentulrejo membunuh dua ekor sapi pemakan sampah itu, lantaran marah pada peternak yang tidak mau mengamankan ternak mereka.

“Terakhir ini, satu ekor sapi ditangkap dan diikat warga,” ungkap Bakir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya