SOLOPOS.COM - TPA PUTRI CEMPO -- Aktivitas keseharian di TPA Putri Cempo, Solo. Rencana pelelangan proyek pengelolaan TPA ini harus kembali ke tahap awal akibat dokumen lelang yang dinbilai tak layak. (JIBI/SOLOPOS/dok)

TPA Piyungan Bantul masih belum juga selesai.

Harianjogja.com, BANTUL– Konflik di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan kembali bergejolak akibat keberadaan sapi liar yang memakan tanaman warga. Satu ekor sapi kembali ditangkap oleh warga.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Konflik antara petani di Desa Bawuran, Pleret dengan peternak sapi asal Desa Sitimulyo, Piyungan kembali pecah. Pada Kamis (17/12/2015) malam jelang dini hari, sejumlah petani menangkap dan mengikat sapi dari TPA Piyungan yang masuk ke lahan pertanian mereka dan memakan tanaman jagung.

“Tadi malam itu, ada enam orang petani warga kami yang menangkap sapi, sudah dikencang [diikat],” ungkap Ketua RT 4 Dusun Sentulrejo, Bawuran, Pleret, Bakir ditemui Jumat (18/12/2015).

Tidak berselang lama datang puluhan peternak pemilik sapi yang diketahui warga Desa Sitimulyo, Piyungan menuntut sapi tersebut dilepaskan. Sempat terjadi perdebatan, namun akhirnya sapi itu dilepaskan.

“Bagaimana mau melawan, jumlah warga petani hanya enam orang, melawan 30 orang gitu ya pasti kalah,” ungkap nya.

Penangkapan dan penyanderaan sapi pemakan sampah di TPA Piyungan yang merusak tanaman warga bukan kali pertama terjadi. Rabu (16/12/2015) lalu, ratusan warga Desa Bawuran dan Wonolelo, Pleret menangkap dan menyandera satu ekor sapi yang memakan tanaman warga.

Sebelum itu, warga pernah menyembelih satu ekor sapi liar tersebut lantaran marah pada pemilik ternak yang tidak mengamankan sapinya. Kasus pembunuhan sapi itu berujung ke kepolisian sampai sekarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya