SOLOPOS.COM - Pemulung masih tetap bertahan di TPA Piyungan meski tidak ada lagi kiriman sampah, Senin (24/7/2023). Mereka memanfaatkan sisa-sisa sampah sebelumnya. - Harian Jogja - Ujang Hasanudin

Solopos.com, BANTUL — Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan mulai Jumat (28/7/2023) dibuka secara terbatas. Namun, hanya sampah dari Kota Jogja saja yang boleh dikirim ke TPA tersebut dan hanya bisa menampung 200 ton sampah per hari.

Pantauan di lokasi, sampai sekitar pukul 10.00 WIB, tidak ada aktivitas pembuangan sampah di TPA Piyungan. Hanya ada proses pemadatan di kawasan TPA Piyungan, baik di TPA lama maupun di lokasi transisi satu di sisi utara yang rencananya untuk pembuangan sampah terbatas.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Selain aktivitas pemadatan sampah. Ada juga aktivitas pembangunan tempat penampung sampah untuk transisi dua di baratnya. Belum diketahui pasti kapan TPA Piyungan transisi dua tersebut dibuka.

“Kemungkinan baru bisa beroperasi [TPA Piyungan transisi II] awal September,” kata salah satu petugas pembangunan TPA Piyungan transisi dua.

Sementara salah satu petugas UPT TPA Piyungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Daerah Istimewa Yogyakarta juga mengatakan untuk TPA Piyungan transisi dua akan beroperasi pada awal September mendatang. Sementara saat ini masih dalam proses pembuatan dermaganya dan pemasangan membran atau lapisan peresapan.

Untuk lokasi pembuangan TPA transisi dua sudah siap menampung sampah, tetapi dermaganya masih dalam tahap pembangunan.

“Sesuai rencana kemungkinan transisi baru buka setelah 5 September 2023,” ujarnya yang enggan menyebutkan namanya.

Ia juga mengatakan untuk TPA Piyungan transisi satu saat ini sudah bisa menampung sampah dengan jumlah terbatas. Ia mengatakan berdasarkan informasi pada Jumat (28/7/2023) akan ada pembuangan sampah dari Kota Jogja sebanyak 20 truk, tetapi hingga pukul 10.00 WIB belum ada aktivitas pembuangan sampah.

“Kalau untuk pembuangan masih bisa di transisi satu. Tapi tidak tahu sampai sekarang belum ada truk pengangkut sampah yang akan membuang sampah. Kalau kami sih ikut atasan saja kebijakannya,” ucapnya.

Meski TPA transisi satu sudah bisa dibuka, tetapi belum ada jembatan timbang untuk mengukur volume sampah per kendaraan pengangkut sampah. Sehingga jika ada kendaraan yang akan membuang sampah di TPA transisi satu tetap harus melewati jembatan timbang di TPA yang lama kemudian putar balik menuju TPA transisi satu.

Pengurus Aliansi Banyakan Bergerak, Fauzan, mengatakan sampai Jumat sore belum ada aktivitas pembuangan sampah di TPA Piyungan baik di TPA yang lama maupun TPA transisi satu.

Komunitas yang peduli terhadap TPA Piyungan ini mendukung langkah Pemda DIY menutup sementara aktivitas pembuangan sampah di TPA Piyungan karena kondisinya sudah penuh.

“TPA Piyungan kan sudah overload. Sementara TPA transisi dua baru akan beroperasi pada Oktober mendatang,” katanya.

Ia juga heran sebenarnya TPA Piyungan buka sementara pada 28 Juli ini. Padahal penutupan sampai 5 September diakuinya sudah tepat untuk pemulihan TPA. Ia berharap pembukaan tempat penampungan sampah di TPA Piyungan dibuka setelah TPA transisi dua selesai.

Saat ini TPA transisi dua masih dalam tahap pembuatan dermaga dan pemasangan bio membran atau lapisan peresapan.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Dibuka Terbatas, TPA Piyungan Masih Sepi dari Aktivitas Pembuangan Sampah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya