SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Inflasi DIY pada November 2015 masih lebih rendah dibandingkan nasional yang mencapai 0,21% (mtm) atau 4,89% yoy, walaupun meningkat 0,01% mtm

 

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Ilustrasi

Ilustrasi

Harianjogja.com, JOGJA— Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY sudah mengambil ancang-ancang dalam menghadapi Natal dan tahun baru 2016. Langkah-langkah strategis pun sudah disusun.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY Arief Budi Santoso mengatakan, di tengah persiapan Natal dan tahun baru 2016, inflasi DIY pada November 2015 tercatat 0,13% month to month (mtm) atau 3,91% year on year (yoy). Arief mengungkapkan, inflasi DIY pada November 2015 masih lebih rendah dibandingkan nasional yang mencapai 0,21% (mtm) atau 4,89% yoy, walaupun meningkat 0,01% mtm.”Inflasi DIY pada akhir 2015, dengan perkembangan tersebut, diperkirakan masih akan berada dalam kisaran target 2015 4+1 persen,” ujar dia, Selasa (15/12/2015) malam.

Ia menjelaskan, sumber inflasi DIY pada November 2015 adalah peningkatan harga komoditas yang harganya ditetapkan Pemerintah (administered price). Ia menyebutkan, komoditas itu antara lain tarif angkutan udara dan listrik. Peningkatan harga upah pembantu rumah tangga dan volatile food yakni daging ayam ras dan tomat sayur turut menyumbang tekanan inflasi.

“Dalam rangka mengantisipasi kenaikan permintaan menjelang peak season liburan akhir tahun yang dapat berdampak pada peningkatan harga, TPID DIY melakukan langkah-langkah pengendalian,” ujar dia.

Adapun langkah pengendalian yang diambil yakni memantau kecukupan stok dan perkembangan harga di pasar-pasar yang berlokasi di pusat kota. TPID DIY akan mengimbau distributor untuk menetapkan harga secara wajar. Kedua, melakukan operasi pasar terutama beras yang dilakukan Pemda DIY yang bekerjasama dengan Bulog DIY, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

“Serta menjaga ekspektasi masyarakat melalui media massa, seperti media cetak dan dialog interaktif di radio,” ungkap dia.

Sementara iu, hasil pantauan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop) UKM, Rabu (16/12/2015) menunjukkan ada kenaikan harga rata-rata untuk tujuh bahan pangan. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop DIY Eko Witoyo mengungkapkan, ketujuh bahan pangan tersebut adalah telur ayam broiler, cabai merah besar, cabai rawit hijau, cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, dan ikan kembung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya