SOLOPOS.COM - Pekerja memindahkan tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (12/5/2022). Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan warga Piyungan bersepakat membuka kembali TPST Piyungan dengan poin utama pengolahan lindi atau air pada sampah oleh Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah (BPPW) agar tidak mencemari lingkungan sekitar. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.

Solopos.com, JOGJA — Tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Piyungan ditutup selama dua hari Minggu-Senin (16-17/7/2023). Selama TPTS Piyungan ditutup, depo sampah yang ada di wilayah Kota Jogja dijaga ketat oleh petugas Satpol PP.

Penjagaan ini dilakukan untuk mengantisipasi membeludaknya sampah tertampung di depo.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Kepala Satpol PP Jogja, Octo Arafat, mengatakan pihaknya sudah koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja untuk memperketat penjagaan depo sampah.

“Depo sampah ini dijaga petugas gabungan, kalau pagi dijaga petugas DLH, kami bagian sore dan malamnya, semuanya berjalan dengan baik,” katanya, Senin (17/7/2023).

Octo menyampaikan pengetatan penjagaan depo sampah ini sudah dilakukan sejak Minggu. Selain itu, pihaknya juga mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah.

“Perketatan memang dilakukan dari lama, terutama dua hari ini karena infonya TPST Piyungan tutup. Selain perketatan petugas kami di lapangan juga melakukan edukasi pemilahan sampah, kami himbau sampah organik dikelola di rumah saja,” katanya.

Pantuan lapangan Satpol PP Jogja di depo-depo sampah, lanjut Octo, memang terdapat penumpukan akibat TPST Piyungan ditutup.

“Depo-depo juga sudah kami tutup dan dijaga agar tidak ada pembuangan sampah ke depo sampai TPST Piyungan dibuka lagi,” ujarnya.

Kepala Bidang Penanganan Persampahan DLH Jogja Ahmad Haryoko mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah organik ke depo sejak Minggu lalu.

“Kami sudah koordinasikan ke forum bank sampah agar turut mensosialisasikan pengolahan sampah organik ini tidak hanya saat TPST Piyungan ditutup,” jelasnya.

Haryoko menjelaskan berbagai macam cara pengolahan sampah organik yang praktis sudah disosialisasikan ke masyarakat Jogja.

“Kami juga lakukan fasilitasi, misalnya masyarakat memilih pengolahan sampah organik dengan ember tumpuk juga kami sediakan, biopori juga, dan model lainnya,” katanya.

Produksi sampah Kota Jogja, jelas Haryoko, mencapai 214 ton per hari. Angka ini jauh lebih sedikit dibandingkan pada Mei 2023 yang mencapai 275 ton per hari.

“Akan kami turunkan terus volumenya,” ujar dia.

TPST Piyungan sendiri menyediakan kuota sampah untuk Kota Jogja sebesar 210 ton per hari.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul TPST Piyungan Tutup, Satpol PP Jogja Memperketat Penjagaan Depo Sampah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya