Jogja
Selasa, 14 Maret 2017 - 21:55 WIB

TRADISI KULONPROGO : Hari Ini, Ada Gebyar Seni Pareanom di Kedung Pedut

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung menikmati segarnya air di kolam-kolam alami di kawasan wisata Air Terjun Kedung Pedut, Girimulyo, Jumat (5/4/2015). (Holy Kartika N.S/Harian Jogja)

Tradisi Kulonprogo kali ini berupa gebyar seni

Harianjogja.com, KULONPROGO — Dinas Kebudayaan DIY menggelar Gebyar Seni Pareanom di kawasan wisata air terjun Kedung Pedut, Dusun Kembang, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo, Selasa (14/3/2017) hari ini.

Advertisement

Gelar Budaya Pareanom diawali dengan lomba membuat penjor dari pagi hingga sore hari. Kemudian kesesokan harinya dilanjutkan dengan kirab bergedo Kedung Pedut hingga pukul 12.00 WIB, dilanjutkan dialog budaya, kesenian angguk, dan kesenian wayang kulit semalam suntuk.

“Harapannya dengan adanya kegiatan ini masyarakat semakin bersemangat dalam membangun dan menata kawasan berbasis lingkungan dan budaya,” kata Kepala Seksi Sejarah, Dinas Kebudayaan DIY, Bambang Marsamtoro, dalam keterangan persnya di Kantor Dinas Kebudayaan DIY, Senin (13/3/2017).

Kepala Dusun Kembang, Kawasan wisata air terjun Kedung Pedut mulai ramai menjadi kunjunga wisatawan sejak dua tahun lalu. Awalnya kawasan itu hanya kawasan perbukitan. Kemudian pada 2015 warga sekitar berinisiatif untuk memanfaatkan aliran sungai di lokasi tersebut menjadi daya tarik.

Advertisement

Potensi air terjun yang tidak pernah surut itu kini masih tetap dirawat oleh masyarakat setempat. Bahkan berbagai paket wisata kini sudah mulai ditawarkan mulai dari outbond, flying fox, refting, dan beberapa warung kuliner khas kampung juga sudah mulai banyak.

Disamping potensi wisata, menurut Sarija, Kedung Pedut juga memiliki nilai budaya. Dari cerita leluhur mereka, konon di air terjun Kedung Pedut, Pangeran Diponegoro pernah tertirah. “Cerita itu masih berkembang di masyarakat, bahkan orang-orang tua dapat menyebutkan nama dan gelar Pangeran Diponegoro yang cukup panjang,” ujar Sarija.

Dusun Kedung Pedut juga masih terletak dalam satu kawasan dengan goa Kiskendo, Goa Seplawan, Gunung Kelir, dan Gunung Gadjah, yang masing-masing tempat memiliki cerita dan mitologi berdasarkan penuturan warga sekitar. “Maka selain mengembangkan budaya, acara gebyar seni ini juga diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan,” imbuh Bambang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif