Solopos.com, SOLO–Penyakit antraks kembali muncul di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kasus antraks mengemuka saat tiga warga Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul, meninggal dunia, baru-baru ini. Satu orang meninggal dinyatakan positif antraks oleh Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito, sementara dua lainnya berstatus suspek antraks.
Antraks adalah penyakit infeksi yang menular dari hewan ternak. Manusia dapat terkena antraks apabila menyentuh atau memakan daging hewan yang terkena antraks. Antraks disebabkan bakteri Bacillus anthracis. Gejala antraks bermacam-macam, mulai dari benjolan di wajah, leher, serta lengan, hingga mual dan muntah dan demam. Benjolan itu dapat berubah menjadi borok berwarna hitam yang tak menimbulkan nyeri.