SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

BANTUL—Tim SAR Pantai Parangtritis (Paris) akan melakukan pengamanan terkait ancaman ubur-ubur beracun saat masyarakat menggelar tradisi padusan menjelang Ramadan, Kamis (19/7).

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

“Ini ancaman serius bagi warga yang ingin melakukan tradisi padusan di Pantai Parangtritis, karena saat ini baru musim ubur-ubur beracun,” ujar Sekretaris SAR Pantai Parangtritis, Taufik M. Faqi, Rabu (18/7).

Menurutnya, meski sengatan ubur-ubur tidak menyebabkan kematian, namun bagi anak-anak sengatan penghuni laut ini dapat menyebabkan kejang dan akhirnya pingsan. Bagi yang tak terbiasa tersengat maka sengatan ubur-ubur beracun akan terasa gatal, panas dan perih. “Terkadang korban tak kuat menahan sengatan dan akhirnya pingsan,” jelasnya.

Pihaknya, kata Taufik, sudah menyiapkan tenaga medis dari anggota sar dan juga obat untuk meredakan sengatan ubur-ubur beracun. Selain itu, dua unit mobil ambulance sudah disiapkan termasuk obat-obatan untuk menangani korban sengatan ubur-ubur beracun.

Selain ubur-ubur, yang perlu diwaspadai adalah terseret ombak karena di Pantai Parangtritis terdapat palung yang mematikan. Sekali terseret gelombang, maka korban akan sulit tertolong. Jika nantinya ditemukan kemungkinan besar sudah tewas.

Komandan SAR Pantai Parangtritis, Ali Joko Sutanto, menyatakan untuk pengamanan saat tradisi padusan, pihaknya menyiapkan 54 petugas SAR dibantu SAR Linmas Provinsi DIY sebanyak 10 personel dan satu unit motor trail, 30 personil dari Polairud Polda DIY serta klub mobil protari 4X4.“Semua petugas akan berjaga dari pagi hingga selesainnya padusan sekitar pukul 18.00 WIB petang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya