SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

Tim SAR akhirnya berhasil menemukan jasad Dodo Rusada, 23, warga Kuningan, Aji Purnanugraha, 21, warga Karawang dan Sridadi alias Bagong yang tenggelam di Pantai Indrayanti, Rabu (2/1/2013) sekitar pukul 14.30 WIB.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Keluarga korban yang menunggui proses evakuasi tak bisa menahan kesedihan saat kerabatnya dievakuasi. Berikut laporan wartawan Harian Jogja, Gilang Jiwana, Eva Syahrani dan Bhekti Suryani.

Suasana hening di Resort Indrayanti, kemarin siang mendadak menjadi tegang ketika radio panggil milik petugas SAR menyiarkan kabar penemuan tubuh korban. Sayang, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Tak pelak Nuryani, 32, istri Sridadi, karyawan resort Indrayanti tak kuasa menahan air mata. Dia menangis histeris ketika jasad suaminya diturunkan dari perahu penyelamat SAR.

Kepada Harian Jogja, Nuryani mengaku sehari sebelum kejadian Sridadi sempat mengirim pesan singkat yang mengatakan bahwa ia akan pulang. Nuryani yang menerima pesan singkat itu tidak terlalu khawatir meski suaminya tak jadi pulang.

Pasalnya, Sridadi memang biasa pulang ke Klaten setiap Selasa sore dan kembali ke Gunungkidul Rabu paginya. Tetapi ternyata Sridadi tidak pernah kembali ke rumahnya di Klaten karena terkena musibah dan meninggalkan dua orang anak yang masih belia.

“Saya dan adik langsung meluncur kemari. Sudah tidak ingat jam berapa waktu itu dikabarinya,” tutur Nuryani sambil berlinang air mata.

Keterkejutan juga disampaikan oleh keluarga Aji Purnanugraha. Paman Aji, Suryono, 62, mengatakan, keponakannya sempat pamit untuk bermain ke Gunungkidul. Kabar menghilangnya Aji karena terseret ombak membuat keluarganya panik.

Menurut Suryono, sehari-hari Aji adalah mahasiswa Universitas Islam Indonesia dan membuka usaha bubur kacang hijau kecil-kecilan sebagai kegiatan sampingan. “Sambil mencari tambahan biaya sekolah,” tutur Suryono.

Aji dan Dodo Rusada adalah teman satu perkumpulan pedagang bubur kacang hijau asal Kuningan yang ada di Jogja dan ketika hari kejadian sedang berwisata di Pantai Somandeng. Sayang, keluarga Dodo menolak berkomentar karena masih shock akibat kematian tragis pria berumur 23 tahun itu.

Pemilik resort Indrayanti, Arif Rahman berjanji akan menanggung biaya pendidikan anak Sridadi, selain asuransi pekerjaan yang diterima keluarga pria yang juga akrab disapa Bagong itu. “Bagong sudah kami anggap saudara sendiri, saya turut berduka dan akan membantu pendidikan anak-anaknya” ujarnya.

Adapun pencarian Ilham Angga Prakoso korban terseret ombak Pantai Parangtritis yang hilang sejak Selasa  kemarin masih belum membuahkan hasil. Keluarga korban pun sudah pasrah apapun hasil pencarian nantinya.

Ayah Ilham, Budi Susilo, 51, dari Jakarta tiba sekitar pukul 13.00 WIB di Pantai Parangtritis. Budi pun mengaku sebelumnya tidak memiliki firasat apa-apa terkait musibah yang menimpa anak keduanya tersebut.  “Saya tidak memiliki firasat apa-apa, terakhir kali berkomunikasi sekitar setengah bulan yang lalu, karena saya memang di Jakarta, ya cuma tanya kabar,” ucap dia.

Budi mengungkapkan putra keduanya tersebut merupakan anak yang pendiam. Ia juga mengaku Ilham cukup pandai berenang. Namun dengan belum ditemukannya Ilham sampai pada hari kedua pencarian, Budi mengaku sudah pasrah. “Kami sudah pasrahkan semuanya, kami hanya berharap tubuh Ilham kembali masih dalam keadaan utuh,” harap dia.

Paman korban, Jumeri, 52, juga mengaku seluruh keluarga sudah lapang dada dan mengiklaskan musibah yang terjadi pada keponakannya yang sempat kerja di Jogja itu. “Kami sudah iklas, ya ibunya memang masih shock, tapi kami semua sudah lapang dada apapun hasilnya ,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya