Jogja
Sabtu, 7 Desember 2013 - 23:14 WIB

TRAGEDI JAMU OPLOSAN : Warga Jeronan Geruduk Polsek Galur

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan warga Pedukuhan X Jeronan, Desa Brosot, Kecamatan Galur mendatangi Polsek Galur, Sabtu (7/12/2013) untuk meminta penuntasan kasus tewasnya Sugiyo, 35, yang diduga akibat jamu oplosan.(JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Puluhan warga Pedukuhan X Jeronan, Desa Brosot, Kecamatan Galur, mendatangi Polsek Galur, Sabtu (7/12/2013). Mereka menutut penuntasan kasus tewasnya Sugiyo, 35, yang diduga akibat jamu oplosan.

Warga juga menyerahkan barang bukti kepada polisi berupa sisa minuman yang ditenggak korban bersama dengan teman-temannya, Selasa (3/12/2013) lalu.

Advertisement

Kakak korban, Sukijo, 45, merasa yakin penyebab kematian adiknya karena jamu oplosan. Sepengetahuannya selama ini, Sugiyo berada dalam kondisi sehat, bahkan tidak pernah menderita pusing.

“Saya yakin dan tahu persis karena selama ini dia [Sugiyo] tidak pernah pusing atau gejala penyakit yang menandakan ia kena radang otak,” katanya.

Dikatakannya, ia merasa terpukul dengan kematian sang adik, terlebih Sukijo ikut mengawal Sugiyo dalam perjalanan menuju RS Hidayatullah Jogja. Diakuinya, sepanjang perjalanan ia menangis karena iba dengan kondisi sang adik yang merasakan sakit luar biasa.

Advertisement

Bersama dengan keluarga dan warga setempat, Sukijo berharap kepolisian dapat bertindak cepat dan tegas untuk mengusut kasus ini. “Jika polisi lamban, warga tidak segan bertindak,” katanya.

Kapolsek Galur, Kompol Bonifasius Slamet, mengatakan, penyelidikan kasus tewasnya Sugiyo yang diduga karena jamu oplosan sedang berlangsung. Ia juga sudah memanggil penjual jamu untuk dimintai keterangan, Jumat (6/12/2013).

Dalam penyidikan, penjual jamu menjelaskan tidak memakai campuran alkohol dalam racikan minumannya, sehingga kemungkinan korban dan teman-temannya mencampur dengan alkohol sendiri.

Advertisement

“Namun, pengakuan tersebut masih kami tindak lanjuti, sehingga bisa ditemukan titik temunya,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif