SOLOPOS.COM - Ilustrasi maling. (Dok. Solopos.com)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus main hakim sendiri berujung tewasnya Ngadimun, 45, pencuri ayam yang tertangkap di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Jumat (6/12/2013) lalu. Jumlah saksi yang dipanggil polisi untuk dimintai keterangan terus bertambah.

Kepala Polsek Panjatan, Ajun Komisaris Polisi Slamet mengungkapkan, polisi akan melakukan pemanggilan enam saksi lagi setelah Sabtu (7/12/2013) lalu juga memanggil enam saksi. “Hanya untuk pemeriksaan enam saksi baru ini bukan kami lagi yang melakukan. Berkas perkaranya sudah kami limpahkan ke Polres sehingga Satreskrim Polres yang akan memeriksa kelanjutannya,” ujar Slamet saat ditemui harianjogja.com, Senin (9/12/2013).

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Slamet menegaskan pelimpahan kasus tersebut dilakukan lantaran murni kriminal dan melibatkan banyak orang sehingga menjadi ranah Polres.

Kepala Satreskrim Polres Kulonprogo, Ajun Komisaris Polisi Ricky Boy Siagalan mengungkapkan, jumlah saksi yang akan dipanggil kemungkinan akan lebih dari 12 orang. Kemungkinan itu dia dasarkan karena tindakan penganiayaan berupa amuk warga terhadap pencuri yang tertangkap.

“Bukan hanya 12 orang, kami butuh saksi sebanyak-banyaknya untuk mensinkronkan keterangan. Apalagi ini sebuah amuk massa,” ujar Ricky ditemui terpisah.

Dari sejumlah saksi yang diperiksa itu nanti, pihaknya akan melakukan pengerucutan sehingga bisa mendapatkan kesimpulan siapa saja yang terlibat langsung dan menjadi provokator tindakan main hakim sendiri itu.

Dari keterangan sementara, Ricky mengungkapkan, Ngadimun sudah dalam posisi mengambil ayam sebelum tertangkap warga dan dihajar hingga tewas. Polisi saat ini juga mengamankan tiga ekor ayam yang dicuri warga asal Pajangan, Bantul itu.

Pihaknya saat ini juga berupaya melakukan pencarian terhadap rekan Ngadimun yang berhasil lolos dari kejaran warga. “Satu pelaku sedang kami kejar, tapi kami sudah tahu mengenai ciri-ciri pelaku yang berhasil lolos itu,” tandasnya.

Adapun kasus penganiayaan terhadap Ngadimun terjadi di sebuah bulak sawah Desa Bugel. Ngadimun yang berusaha menyerahkan diri dari kejaran warga akhirnya justru menjadi bulan-bulanan warga. Nyawanya tak tertolong setelah sempat mendapatkan perawatan di RSUD Wates.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya