SLEMAN—Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menggelar training penguatan kapasitas jurnalis untuk mewujudkan transparansi anggaran negara di Hotel Puri Artha Sleman, Sabtu (23/6) dan Minggu (24/6).
Puluhan jurnalis dari DIY dan Jateng mendapat pembekalan dari tiga pemateri yang berkompeten terkait anggaran negara yakni, Anggito Abimanyu (mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal), Eddy Rasyidin (Staf Ahli Badan Akuntabilitas Keuangan Negara), dan Valentina Sri Wijayati (aktivis IDEA Yogyakarta).
Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik
Sejatinya masih ada satu lagi pemateri dari Komisi 11 DPR RI, Muhammad Hatta. Namun, anggota Dewan dari Fraksi PAN itu batal hadir.
“Jika Hatta hadir, paling tidak peserta training bisa menelisik lebih jauh soal temuan BPK yang diumumkan Mei lalu,” kata salah satu peserta training, Erick.
Hal senada diutarakan peserta lain, Adi. “Harapannya, kami bisa mengetahui seluk beluk kasus penyelewengan anggaran. Mulai dari siapa yang terlibat hingga modusnya,” ujarnya.
Dari pantauan Harian Jogja pada training hari pertama, Sabtu (23/6), Anggito dan Eddy banyak menerangkan seputar mekanisme penetapan dan pengawasan keuangan negara.
Adapun Wijayati yang akrab disapa Wiji mengungkapkan pengetahuan dan pengalaman IDEA dalam menelusuri praktik manipulasi anggaran di kabupaten dan kota di DIY
.
Pada training hari kedua, Minggu (24/6), peserta training dibekali bermacam strategi dalam menjalankan fungsi media sebagai pengontrol transparansi anggaran.
“Untuk menyajikan berita yang berbobot, jurnalis memerlukan bekal,” kata Ketua AJI Yogyakarta, Pito Agustin Rudiana.
Training serupa sebelumnya digelar di Padang dan Surabaya. (ali)