SOLOPOS.COM - Sebuah karya instalasi kupu-kupu dipasang pada langit-langit halte Trans Jogja di Jalan Margomulyo, Yogyakarta, seperti terlihat pada Sabtu (14/6/2014). Pada 2016 mendatang sedikitnya 100 bus baru akan beroperasi.

Trans Jogja, sebanyak 20 armada bus yang mangkrak mungkin dihapuskan.

Harianjogja.com, JOGJA – Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah (DBGAD) Kota Jogja melakukan kajian penghapusan bus bantuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang sempat digunakan sebagai armada Trans Jogja karena aset tersebut dinilai mangkrak.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

“Kami baru melakukan kajian aturan apakah dimungkinkan ada penghapusan aset atau tidak,” kata Kepala Kota Jogja, Hari Setya Wacana, Minggu (19/4/2015).

Sebanyak 20 armada bus bantuan dari Kementerian Perhubungan kini hanya ditempatkan di area parkir Terminal Giwangan Jogja dan tidak dapat digunakan karena terbentur berbagai aturan.

Pemerintah Kota Jogja berupaya menawarkan bus tersebut ke Pemerintah Provinsi DIY agar dapat dimanfaatkan kembali untuk mendukung transportasi publik Transjogja.

“Namun, usulan tersebut sepertinya belum bisa diterima karena Pemerintah DIY justru berencana melakukan peremajaan armada Trans Jogja. Oleh karena itu, muncul wacana penghapusan aset Trans Jogja,” katanya.

Selama dua tahun terakhir, Pemerintah Kota Jogja hanya dapat menganggarkan dana perawatan. Namun, besaran anggaran yang ditetapkan untuk pemeliharaan bus pada tahun ini makin berkurang.

“Anggaran pemeliharaannya sudah sangat kecil sekali. Daripada kami terus menerus mengeluarkan anggaran untuk pemeliharaan tanpa bisa memanfaatkannya, lebih baik aset itu bisa dihapus,” katanya.

Lokasi penempatan bus yang berada di area parkir terbuka, lanjut Hari, juga berpotensi makin memperburuk kondisi bus.

Jika dari hasil kajian menyatakan bahwa penghapusan aset bisa dilakukan, DBGAD akan segera melakukan penghapusan asetnya.

“Makin cepat akan makin baik karena nilai taksasi barang masih cukup tinggi. Jika barang sudah rusak, nilainya pasti akan makin jatuh,” katanya.

Selain wacana penghapusan aset Transjogja, DBGAD Kota Yogyakarta juga melakukan pendataan terhadap aset barang bergerak dan tidak bergerak yang akan dihapus pada tahun ini.

Pendataan tersebut akan digunakan sebagai dasar penghapusan aset dan penentuan nilai taksasi barang. Barang bergerak seperti kendaraan akan dihapus dengan cara dilelang.

“Rencananya, penghapusan aset sudah bisa dilakukan pada akhir semester pertama,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya