SOLOPOS.COM - Ilustrasi bus Trans Jogja (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Trans Jogja akan mendapat armada baru

Harianjogjac.om, JOGJA — Armada bus Trans Jogja dipastikan akan kembali bertambah tahun ini. Rencana, pihak operator akan menambah 23 unit bus.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Hal itu dibenarkan Direktur PT Anindya Mitra Internasional (AMI) Dyah Puspitasari. Ia menjelaskan dari total 23 bus tersebut, sebanyak 15 unit merupakan pengadaan dari PT Jogja Tugu Trans (JTT), sedangkan delapan unit lainnya diadakan PT AMI.

Idealnya, untuk memenuhi kebutuhan di 17 jalur yang ada, Trans Jogja yang dibutuhkan sebanyak 128 bus. Sementara hingga kini ini, Diakui Dyah, baru tersedia sebanyak 105 bus.

Oleh sebab itu, kekurangan 23 bus itu lantas ditawarkan oleh PT AMI kepada PT JTT agar turut berpartisipasi dalam pengadaan. Terkait hal itu, Dyah mengklaim pihak PT JTT sanggup menyediakan 29 bus. Namun hingga semester I 2017, PT JTT belum memenuhi kekurangan kebutuhan tersebut.

Dyah menambahkan, sebanyak 23 bus Trans Jogja, yang menjadi kekurangan armada pada tahun 2017 ini dipastikan datang di penghujung Agustus 2017 ini. Hal tersebut disampaikan Direktur PT Anindya Mitra Internasional (AMI), Dyah Puspitasari. Dari jumlah tersebut, 15 bus didatangkan oleh PT Jogja Tugu Trans (JTT) dan 8 bus oleh PT AMI.

“Bagaimanapun, di bulan Agustus ini, harus sesuai dengan kebutuhan yang 23 (bus). PT JTT kami lihat, kita sudah ke Karoseri. Ini masalah waktu,” tegasnya saat menghadiri rapat bersama Komisi C DPRD DIY, Senin (14/8/2017).

Sementara saat disinggung dengan 29 unit bus yang sudah terlanjur diadakan PT JTT kendati kebutuhan hanya 23 unit, ia mengaku tak masalah. Hanya saja, untuk pelaksanaan teknisnya akan dibagi dua tahap, yakni 15 unit untuk Agustus dan 14 unit untuk persiapan 2018 mendatang.

Diakuinya, PT AMI bisa saja melakukan pengadaan seluruh kebutuhan bus Trans Jogja sejumlah 23 unit bus. Namun dengan alasan historis serta tenaga dan pekerja yang ada di PT JTT, tentu menjadi pertimbangan bagi pihaknya. “Kedua, mereka itu konsorsium. Mereka pengin dong memperbaiki kondisi internal mereka. Karena kalau JTT baik, operasional baik, manajemen baik, kami sama-sama untung,” tandasnya.

Itulah sebabnya, dengan pengadaan 15 bus dari JTT pada Agustus, diharapkannya bisa jadi solusi atas dirumahkannya 120 orang pekerja PT JTT. Sementara 10 orang yang saat ini tersisa, ia mempersilakannya untuk pindah ke PT AMI.

Sementara itu, Kepala UPT Trans Jogja, Sumariyoto menjelaskan usai lebaran tahun ini, total 17 jalur Trans Jogja telah dioperasikan dengan armada yang minim yakni 105 bus. Ia pun mengatakan kondisi jalur baru tak seperti jalur lama. Jalur baru membutuhkan proses untuk menumbuhkan minat masyarakat untuk naik Trans Jogja.

“Di bulan pertama, kami perkenalan dulu. Halte masih trial [percobaan], nanti tunggu bagaimana respon publik,” ucapnya.

Dari seluruh jalur tersebut, lanjutnya, setidaknya sudah ada 80 halte portable yang terpasang. Pihaknya melakukan identifikasi, dari  jumalh tersebut didapatkan kekurangan halte portable untuk 17 jalur Trans Jogja sebanyak 40 unit. “Kendala di lapangan, halte portable masih sedikit konflik dengan parkir karena senagaja kami pasang di tempat umum seperti di Stasiun Lempuyangan dan di situ parkir dan lalu lintas sangat padat sehingga bus kami yang datang tidak bisa merapat di halte,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya