SOLOPOS.COM - Trans Jogja (JIBI/Dok)
Harian Jogja.com, JOGJA—Manajemen PT Jogja Tugu Trans (JTT) menyatakan bus Trans Jogja milik Pemkot Jogja butuh biaya besar bila harus dioperasikan.
Sementara saat ini, lima unit bus Trans Jogja hibah dari Kementerian Perhubungan yang telah diserahkan ke Dinas Perhubungan DIY, saat ini justru dibiarkan kepanasan di halaman Jembatan Timbang, Kalasan.
Dari pantauan Harian Jogja.com, kerusakan mulai terlihat di beberapa bagian. Beberapa bus, lampu depannya sudah lepas. Ada pula bus yang wipernya tinggal satu. Namun rata- rata, bus hibah Kementerian Perhubungan rusak pada pintu hidrauliknya. Selama diparkir, pintu itu hanya ikat dengan tali.
Direktur Teknik PT JTT, Happy Christianto, mengatakan saat ini sudah ada empat hingga lima bus yang siap diserahkan kepada Dinas Perhubungan. Sisanya masih diperbaiki terutama pada kondisi bodi busnya. Setelah semuanya diserahkan menurutnya menjadi tanggung jawab Pemerintah DIY.
Sebagai operator, selama ini PT JTT mengoperasikan bus Trans Jogja mulai pukul 06.00 WIB sampai 21.00 WIB. Ia mengungkapkan, dalam sebulan rata- rata bus Trans Jogja menempuh 9.000 kilometer. Dibandingkan dengan bus pariwisata, jarak tempuh itu sangat tinggi. “Artinya, bus Trans Jogja nilai ekonomisnya sudah 10 tahun,” ujarnya saat ditemui Harian Jogja.com, Rabu (4/9/2013).
Pengadaan bus baru, menurut Happy, lebih pas karena akan memperkecil biaya perawatan. PT JTT saat ini tengah berencana membeli armada Trans Bandar Lampung yang ditarik oleh dealer.
Namun jika tetap diminta mengoperasikan bus Trans Jogja milik Pemkot Jogja, Happy kembali menyatakan jika hal itu membutuhkan biaya besar. “Bodi bus modelnya kurang menarik karena desain karoserinya sudah lama, sehingga perlu dirombak,” katanya.